HARUS "LAWAN" UNTUK MENGHENTIKAN!

Oleh: Wayai Deto*)

Saya Hanya Bisa Membagi Untuk Sama-sama Menyuarahkan dan “praktik”


Masalah-masalah di Tanah Pembantaian SUDAH dan SEDANG terjadi, tidak tahu kapan berhentinya. Masalah-masalah seperti: Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Cenderawasih.

Kalau ini terjadi terus-menerus (silir berganti), akan ada kata, “ di Tanah Cenderawasih PERNAH ada Rakyat murni Papua Barat.” Berarti saat itu Rakyat murni Papua Barat SUDAH habis/punah. Apakah kita HARUS berdiam terus? Apakah kita HARUS berbicara ? Dengan cara apa kita berbicara? Kita HARUS LAWAN dengan kata-kata (bahasa tulisan) 35% dan dengan TINDAKAN 65%.

Sedikit tentang realita yang sudah dan sedang terjadi di Tanah Cenderawasih.

A. SUMBER DARI WARNET

4 Pelaku Pembunuhan Kasat Intel Polres Sorong Selatan Ditangkap


Thursday, 08 January 2009

JAYAPURA-Empat tersangka kasus tewasnya Kasat Intel Polres Sorong Selatan AKP Supriyono yang dikeroyok warga pada malam pergantian tahun lalu, kini sudah ditangkap polisi. Keempat pelaku ini, masing-masing diketahui berinisial JK (18), MK (37), ON (24) kini telah resmi ditahan penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Papua.

Direskrim Polda Papua, Kombes Pol Drs Paulus Waterpauw mengatakan ada 4 orang pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap korban hingga tewas. "Keempat pelaku sudah ditangkap 3 hari lalu, kemudian dibawa dari Polres Sorong Selatan menuju ke Polresta Sorong kemudian dengan pesawat dikirim ke Mapolda Papua, Selasa (6/1) sore guna penyidikan lebih lanjut," ungkap Direskrim Paulus Waterpauw.

Penangkapan terhadap keempat pelaku ini, menurut Direskrim, berkat koordinasi antara aparat kepolisian dengan tua-tua adat dan tokoh adat setempat sehingga mereka menyerahkan keempat pelaku. Hanya saja, lanjut Paulus Waterpauw, para tokoh adat dan tua-tua adat setempat meminta agar kasus yang melibatkan keempat pelaku ini ditangani oleh Polda Papua.

Dalam penanganan kasus ini, Direktorat Reserse dan Kriminal Polda Papua mengirimkan tim penyidik ke Sorong Selatan untuk membackup Polres Sorong Selatan. Dari hasil pemeriksaan secara intensif yang dilakukan oleh penyidik, lanjut Direskrim, keempat pelaku mengakui perbuatan melakukan pengeroyokan hingga membuat korbannya tewas, hanya saja masing-masing memiliki peran, yakni memukul dengan balok, membacok korban dengan parang dan melakukan pemukulan.

"Mereka mengakui melakukan hal itu karena mereka marah dimana sebelumnya ada kabar yang berkembang bahwa salah seorang anggota keluarganya ditembak. Pada saat itu, korban keluar dan berada di TKP sehingga langsung dikeroyok hingga tewas," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya langsung menetapkan keempat pelaku ini sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 170 KUHP dan pasal 351 ayat 3 KHUP dengan ancaman hukuman maksimal diatas 7 tahun penjara. "Keempat tersangka resmi kami tahan Rabu (7/1) kemarin," kata Direskrim.

Pada prinsipnya, imbuh Direskrim, pihaknya akan tetap memperhatikan hak-hak tersangka termasuk akan didampingi penasehat hukum (PH) yang saat ini dalam perjalanan dari Sorong, begitu juga dengan tersangka yang masih dibawah umur.

Sebelumnya, pada malam pergantian tahun 2008 ke 2009 di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) sempat ricuh karena terjadi bentrok antara aparat Polres Sorsel dengan masyarakat di daerah Wernas, Distrik Teminabuan, yang mengakibatkan seorang warga tewas tertembak.

Di samping itu, Kasat Intel Polres Sorsel AKP Supriyono tewas setelah mendapat luka bacok di kepalanya. Bentrok ini, berawal ketika anggota Polres Sorsel melakukan patroli pengamanan tahun baru dan saat itu anggota menghampiri masyarakat yang main petasan di jalan raya, karena dianggap cukup berbahaya sehingga aparat menegur.

Namun rupanya masyarakat tidak terima akhirnya terjadi adu mulut, sehingga anggota Polres Sorsel melanjutkan kembali patroli. Tidak lama kemudian, ketika salah satu anggota Polres Sorsel yang akan menuju ke Mapolres melewati daerah Wernas langsung dipukul oleh sejumlah masyarakat, sehingga mengakibatkan seorang bintara remaja tersebut mengalami luka lebam.

Lalu, sejumlah anggota Polres tiba di TKP untuk mengamankan pelaku, ternyata disana sudah siap sejumlah masyarakat yang menghadang aparat dengan senjata tajam dan masyarakat tidak mengijinkan pelaku dibawa, hingga akhirnya terjadi pertikaian, hingga seorang warga tewas tertembak dan Kasat Intel AKP Supriyono yang terkena luka bacok dikepala dalam kondisi kritis diruju ke RSUD Sorong, namun nyawanya tidak terselamatkan.


Kriminal
Meninggal Atas Kelalaian Sendiri


Tuesday, 03 March 2009
SENTANI-Kasus kematian Melki Mandowen(30) yang tenggelam di Danau Sentani tepatnya Restoran Honggorian Kampung Nendali Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, Sabtu (30/2).

Murni tenggelam karena kehabisan oksigen sesuai dengan hasil visum yang dilakukan oleh Dokter didukung keterangan 2 saksi yang bersama dengan korban yakni Yance Yas dan Jimi Ondi di Mapolsek Sentani Timur Sabtu (30/2). “ TENGGELAMAM KARENA MASALAH EKONOMI”. Inti Permasalahannya.
(Selengkapnya... )



Dua Staff Yayasan Dianiaya Orang Mabuk

Ditulis Oleh RWN
Tuesday, 03 March 2009

Diduga Pelaku Tidak Terima Saat Ditegur
JAYAPURA-Lagi-lagi minuman keras (miras) menjadi penyebab atau pemicu tindakan melanggar hukum. Seperti kasus penganiayaan yang dilaporkan oleh Lukas (30) warga Batu Putih Polimak, Jayapura Selatan ke Mapolresta Jayapura, Senin (2/3).
(Selengkapnya... )
“MINUMAN KERAS JADI PENYEBAB.” Ini inti permasalahannya.



Dua Oknum Polisi Akan Disidang Disiplin

Ditulis Oleh RWN
Tuesday, 03 March 2009

Yang Terjaring Razia di Tempat Hiburan Malam
JAYAPURA-Dua oknum polisi yang terjaring dalam operasi di tempat hiburan malam, Sabtu (28/2) akan diajukan dalam sidang disiplin di Polresta Jayapura. Kapolresta Jayapura, AKBP Roberth Djoenso SH didampingi Kanit P3D Iptu W Ayomi menegaskan bahwa pihaknya tidak mentolelir terhadap oknum anggota Polresta Jayapura yang kedapatan masuk di tempat hiburan malam, baik bar, diskotik dan karaoke yang ada di Kota Jayapura.
(Selengkapnya...)
“ KEPOLISISAN JUGA PUNYA MASALAH.”



Polresta Ringkus DPO Kasus Korupsi di Serui

Ditulis Oleh humas
Saturday, 14 February 2009

Saat Transaksi di Bank Mandiri
JAYAPURA-Tim Opsnal Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Jayapura berhasil meringkus Direktur Utama CV Victorindo, Ir VH (34) saat melakukan transaksi di Bank Mandiri Cabang Jayapura, Jl Jenderal Ahmad Yani Jayapura, Jumat (13/2) sekitar pukul 16.00 Wit kemarin.
(Selengkapnya... )
“MEREKA BUKAN HANYA MEMBUNUH. TETAPI, MENCURI.”




Tiga Kawanan Copet di Kapal Putih Dibekuk


Ditulis Oleh humas
Saturday, 14 February 2009

Pelaku Sempat Dihajar Penumpang
JAYAPURA-Tiga orang komplotan copet yang diduga sering beroperasi di atas kapal penumpang PT Pelni (kapal putih) berhasil dibekuk beberapa saat setelah melakukan mencuri beberapa handphone milik penumpang KM Nggapulu, dalam perjalanan dari Biak menuju Pelabuhan Yos Soedarso Jayapura, Jumat (13/2) kemarin.
(Selengkapnya...)
“ PERMASALAHAN EKONOMI, KONFLIK ANTAR SESAMA “




Lagi...
• Korban Tewas Dalam Perjalanan ke RS
• Ditipu Puluhan Juta, Penjual Ikan Polisikan Pacar
• Perkosa Bocah, Seorang Pemuda Dimejahijaukan
• Di Sorsel, Kepala Kampung Diduga Dibunuh

<<> Akhir >>

Hasil 1 - 9 dari 81
[ Kembali ]

Kalau kita melihat DATA di atas, ini dari Bulan Januari, Fubruari, dan Maret. Itu Permasalahannya sampai 81. Tetapi, Yang kita masukan di atas hanya beberapa saja. Permasalahan ini terhitung HANYA yang terdata. Masih ada lagi yang lain, yang belum Terdata.


B. LIHAT SECARA LANGSUNG


1. Kabupaten Kerom, Distrik Arso Timur (Desa Wembi)


Sabtu (11/04-09) pukul 12.00 WP, Tim Kesehatan mengadakan pengobatan masal (pengobatan tiba-tiba) di Distrik Arso Timur tepatnya di Desa Wembi. Tim Kesehatan menempati Balai Desa dengan mengatas namakan utusan Rumah Sakit Kabupaten Kerom.

“Dari tahun-ke tahun biasa diadakan kegiatan ini dari Tim Kesehatan,” kata seorang warga Desa Wembi.
Tetapi, banyak warga yang tidak suka. Karena, Tim Kesehatan ini tiba-tiba apalagi di tahun 2009 ini tabrakan dengan Perayaan Paska.

Gambar di bawah ini adalah gambar Balai Desa yang digunakan oleh Tim Kesehatan itu. Di gambar terlihat jelas bahwa proses pengobatan sedang berlangsung.

Jenis pengobatan yang dilakukan sesuai dengan jenis sakit masig-masing. Tetapi, semua pasien (dari Desa Wembi) harus disuntik dan ini harus diselidiki. Karena, suntik yang digunakan HANYA satu suntik.

“Ini bisa dikatakan bahwa Tim Kesehatan ini berasal dari Tim-tim khusus yang dipake Indonesia (Pusat) untuk membasmi Rakyat Papua lewat HIV/AIDS.” Kata seorang dokter dari Kabupaten Kerom yang berinisial Mar S.

Tim Kesehatan ini berkeliling di Desa-Desa yang berada di Kabupaten Kerom dan Koya. Ini sangat disayangkan bagi Tong pu Rakyat asli Papua yang berada di Desa-desa terpencil. Karena, kegiatan ini SUDAH dan SEDANG berlangsung dengan jenis pengobatan yang sama.

Ditahun-tahun mendatang Rakyat Papua akan punah (habis) oleh berbagai macam target yang dibuat oleh NKRI. Salah satunya adalah penyebaran HIV/AIDS yang kita lihat setiap tahun MENINGKAT pada Rakyat Papua asli.

Pesan Penulis, “Sebelum Tim Kesehatan itu masuk di tong pu daerah-daerah yang terpencil, tong HARUS telusuri (cari tahu) dulu. Kemudian, tong lihat dong pu cara-cara.”
…………….MARI KO & SA HARUS SAMA-SAMA BERBICARA………….


2. GOA MARIA BUPER JAYAPURA, IBADAH PASKAH KE-2 BERNUANSA KHAS PAPUA. MRP DATANG TAK DIUNDANG PULANG TANPA SEPATAH KATA

Senin (13/04-09) Pukul 11.15 WP, Ibadah Khas Papua diadakan Di Goa Maria BUPER Jayapura. Ibadah ini di Pimpin oleh Pastor Laurens. Dan umat yang hadir duduk berkelompok (persuku).

Ada Tujuh (7) Suku yang hadir, seperti: Fak-Fak, Sorong, Manokwari, Paniai, Moni, Dawa, dan Asmat. Pukul 12.15 WP, Ibadah Perayaan Ekaristi sudah selesai dan tiba saatnya untuk makan bersama sekaligus makan siang.

Makan siang ini dihibur oleh Para peMOB dan Penyanyi Lokal. Saat makan siang sedang berlangsung tiba-tiba datanglah sekelompok anggota MRP. Di antara sekelompok itu, ketua tidak hadir. Yang Hadir adalah Wakil dan anggotan MRP.

Mereka datang duduk diam bagaikan maling yang tertangkap basah. Pembawa Acara sudah mangatakan kepada mereka bahwa acara kami ini adalah Ibadah Perayaan Paska ke-2 yang bernuansa khas Papua dan di sini sudah hadir 7 suku. Tetapi, sungguh tidak ada respon apapun dari mereka.

Mereka hanya diam, diam, dan hanya diam. Apakah seperti beginikah MRP kita? Mereka kayaknya sedang menyembunyikan sesuatu. Karena, mereka datang tiba-tiba (tidak diundang), duduk diam, dan pergi tanpa ada sepatah kata pun.

Apa maksud semua ini? Apakah mereka marah karena mereka tidak diundang? Lalu apa usaha mereka demi Tanah Cenderawasih ini? Sudah sejauh mana usaha mereka? Mereka tinggalkan acara itu tanpa ada sepatah kata. Setelah sekelompok itu pergi, Para penyanyi atas nama Vatikano Grup menyanyikan lagu-lagu Reggae, Caca, dan Slow ( biasa dikatakan Polo).

Umat semua bangkit berdiri dan bergoyang badan mengikuti Irama Lagu. Wow….. Ternyata ada dua pandangan yang dinilai oleh sebagian umat tentang lagu-lagu yang dibawakan oleh Vatikano Grup. Pandangan (+), Umat bergembira-ria disaat-saat situasi yang menegangkan. Dan pandangan (-), Umat merayakan paska ke-2 yang bernuansa khas Papua, Mengapa lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu Reggae, Caca, dan Polo? Itukan mengajak umat untuk tinggalkan khas Papuanya.

Seharusnya, lagu-lagu Rohani yang memakai bahasa daerah dari suku masing-masing agar khas papua itu kentara dan tumbuh erat. Dan juga hal ini sesuai Konteks yang ada.

O ia, perlu diketahui! Saat-saat itu Keadaan Papua Barat ( Tanah Cenderawasih) sedang Tegang. Karena, Masalah Kemerdekaan Papua Barat. Dan perlu diketahui bahwa ini BUKAN masalah. Tetapi, ini SOLUSI agar Saya dan Ko BEBAS dari penjajahan ini.


3. TREK MENABRAK MOTOR, 1 NONA PAPUA TEWAS DAN 1 NONA PAPUA LUKA BERAT


Rabu (15/04-09) Pukul 14.10 WP, telah terjadi tabrakan yang dasyat antara Trek dan Motor (Trek menabrak Motor). Yang mengendarai Motor dua (2) Nona Papua keduanya adalah Siswi SMP 02 Waena Perumnas III, bernama Desy dan Rina.

Motor Honda Hitam berplat Hitam DS 5970 AC (04.14) Keluaran Tahun 2008. Desy menggonjengi Rina dan yang menyetir Trek Kurniawan Umur 46 Tahun (Orang Pendatang/Jawa). Trek Kuning berplat Hitam DS 9335 AA (11.13).

Tempat terjadi tabrakan BUKAN jalan Raya. Tetapi, Jalan Lorong-lorong/Gang-gang (di depan Gereja Katholik Waena Perumnas II). Tetapi, mengapa tabrakan itu sangat dasyat? Mengapa 1 nona Papua meninggal dan 1 nona Papua Luka berat/parah? Apakah yang terjadi, disaat-saat suasana yang tegang melanda Tanah Cenderawasih? Ada apa di balik ini?

Wow……… Ternyata penyetir Trek ini adalah seorang yang tidak jelas (bukan orang yang tidak normal). Karena, saat ditanya oleh warga dia hanya diam. “Saya juga kaget kejadian ini. Saya tidak mengantuk dan juga tidak minum minuman keras.” Kata sopir trek.

Lantas apa dibalik ini semua? Lucukan? Saat kejadian itu berlangsung pihak keamana tidak ada di tempat. Keluarga dari pihak 2 nona Papua ini, menyerahkan semua permasalahn ini kepada Pihak Kepolisian di Abepura. Karena, tidak tahu mau dibagaimanakan si sopir trek ini. Pihak Kepolisian langsung mengambil alih dan masalah selesai. Wah….wah….. Apakah hanya sampai di Pihak Kepolisian masalah itu bisa selesai?

Yang jelas bahwa si sopir trek ini sudah dituntut untuk menanggung biaya pengobatan mengobati 1 nona papua yang terluka parah tadi dan satu, dua tinju su masuk.

Orang-orang seperti si sopir tadi, bisa seenaknya berbuat begitu. Karena, mereka di bawah pengawasan/naungan Pihak POLRI dan TNI. Dan harus diketahui hal-hal semacam begini MASIH TERJADI dan AKAN TERJADI.

Pesan: Jangan selesaikan masalah secara HUKUM. Tetapi, selesaikanlah secara adat dan budaya masing-masing daerah di Tanah Cenderawasih.

Sejarah mengatakan, “ di Tanah Cenderawasih Adat dan Budaya adalah pertama dan utama di bandingkan Pemerintahan. Karena, jika dengan HUKUM akan menyusahkan dan memihak ke kaum penjajah. Dan ingat pepatah mengatakan, “LAIN LADANG LAIN SAWAH. LAIN MASALAH LAIN DAERAH.” HARUS ingat itu!

comment 0 komentar:

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger