Read more

0 BERSAMA



Beritahukan kepada saya siapa sahabat anda, dan saya akan memberitahukan siapa anda. Semakin sedikit anda bergaul dengan beberapa orang, kehidupan anda akan semakin berkembang.

Jika anda berlari bersama serigala anda akan belajar melolong. Tetapi, jika anda bergaul dengan burung rajawali, anda akan belajar terbang sangat tinggi. Kenyataan yang nyata dan sederhana mengenai kehidupan ini adalah bahwa anda menjadi seperti orang-orang dengan siapa anda bergaul sangat erat - bersama orang yang baik atau orang yang jahat.

Hampir semua kesusahan kita muncul dari hubungan dengan orang yang salah. "Tidak mendekat pada tarikan disebabkan oleh orang yang mundur" (E.K.Piper).

Setiap kali anda memberi kesempatan pada mediokritas dalam diri orang-orang lain, hal itu meningkatkan mediokritas anda. Kita seharusnya berdoa: "O, Tuhan, lepaskan aku dari orang yang omong kosong mengenai kepedihan dan kegagalan. Tetapi Tuhan, berikanlah aku sejawat orang- orang yang berpikir berhasil dan mahu bekerja untuk mencapainya.

"Pepatah Bulgaria asli meneguhkan, "jika anda mendapatkan diri anda mengambil dua langkah maju dan satu langkah mundur, hal itu selalu disebabkan karena anda telah main¬campur pergaulan dalam kehidupan anda." Jika orang yang bermalas-malasan tidak menyusahkan anda, itu tandanya bahwa anda sendiri adalah orang yang bermalas-malasan.

Suatu tanda penting dalam diri orang yang berhasil adalah ketidaksabaran mereka dengan pemikiran yang negatif dan dengan orang yang
bertindak negatif.

Sahabat sejati adalah orang yang ada untuk menjaga. Sahabat sejati sering dikatakan adalah seperti satu pikiran dengan dua tubuh. Robert Lewis Stevenson berkata, "Seorang sahabat merupakan suatu hadiah yang anda berikan pada diri anda sendiri." Anda akan menemukan seorang sahabat sejati tetap merupakan sahabat bahkan pada saat anda tidak patut memiliki seorang sahabat.

Sahabat ini akan terus menemui anda pada saat orang lain berpikir bahwa anda...Hikmat amsal mengemukakan, “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” (27:6).

Pilihlah pergaulan anda secara hati-hati. Apa yang dikatakan pepatah kuno ini adalah kebenaran: “Ia yang berbaring dengan anjing, akan bangkit dengan kutu anjing.” Jika anda bergaul dengan orang yang lumpuh, anda akan belajar bagaimana menjadi lumpuh.

Jangan pernah menjadi sahabat dengan orang karena anda berdua sepakat hal-hal yang negatif. Lebih baik, temukanlah sahabat yang sepakat dengan anda secara positif. “ Sahabat terbaikku adalah orang yang mendoakan aku baik, doanya hanya untuk aku.”(Aristoteles).

Alkitab menyatakan, “Besi menajamkan manusia; jadi manusia menajamkan persetujuan sahabatnya.” (Amsal 27:17). Thomas Carlyle menyelidiki, “Tunjukkan orang yang anda hormati, dan saya akan mengetahui seperti apakah anda, ini akan menunjukkan pada saya apa idealnya manusia itu, akan menjadi orang macam apa anda nantinya.”

Jika anda mendaftar keuntungan-keuntungan, sumberdaya atau kekuatan terbesar anda, anda akan mendapatkan bahwa uang merupakan salah satu hal yang paling kecil sedangkan selebihnya sumberdaya terbesar anda adalah orang-orang yang anda kenal.

Sahabat saya, Mike Murdock berkata, “Seseorang selalu memperhatikan anda yang sanggup memberkati anda secara luar biasa.” Saya percaya Allah suka memberkati orang melalui orang. Ia memiliki hubungan yang benar bagi anda dalam kehidupan anda. Sahabat sejati memandang melampaui anda untuk apa yang bisa anda perankan.

Cara untuk membuat seorang sahabat sejati adalah menjadi satu. Kekayaan anda adalah dimana sahabat-sahabat anda berada. Rangkullah sahabat sejati anda dengan kedua belah tangan anda.

Pikirkanlah apa yang Francesco Guicciardini katakan: “Apabila tidak ada yang begitu layak dimiliki seperti halnya banyak sahabat, jangan pernah kehilangan kesempatan untuk membuat sahabat yang benar.
Read more

0 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (KOMNAS HAM) INDONESIA

By: Waiyai DETO*)

Sesuai dengan surat Undangan diskusi kelompok terfokus, yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Oktober 2010

Tempat : Novotel Hotel. Jln. Jenderal Sudirman 89 Yogyakarta 55223. Telp. (0274) 580930

Waktu : 08:30 – 17:00 WJ (Waktu Jogja)

Agenda : Dilampirkan (akan dimuat dalam bentuk ringkasan).

Undangan ini disertai dengan satu berkas dengan tembusannya satu Arsip. Kerangka acuan diskusi kelompok terfokus, “ Penyelesaian Permasalahan HAM Melalui Dialog Menuju Perdamaian Yang Kondusif Bagi Pemajuan, Perlindungan dan Penegakan HAM.” Tembusannya ; Latar Belakang Kegiatan, Tujuan, Output, Kegiatan, Waktu dan Tempat Kegiatan, dan Jadwal Acara. Bentuk ini akan ditulis di sini pada pokok-pokoknya saja.


A. Latar Belakang Kegiatan

Pokok bahasan dalam latar belakang kegiatan adalah menyikapi dari semua persoalan-persoalan/ permasalahan-permasalahan/ kasus-kasus HAM yang pernah, sedang, dan akan ada. Berdasarkan kondisi tersebut, dalam rangka untuk mencari solusi bersama terhadap permasalahan HAM maupun kendala yang dihadapi dalam rangka pemulihan hak-hak korban, KOMNAS HAM menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terfokus dengan berbagai pihak yang relevan serta melibatkan peran serta stakeholders untuk hadir diacara, “Dialog Menuju Perdamaian Yang Kondusif Bagi Pemajuan, Perlindungan dan Penegakan HAM.”

B. Tujuan

1. Menggali masukan dari partisipan diskusi guna melakukan identifikasi terhadap berbagai permasalahan HAM yang terjadi di Tanah Papua.

2. Menggali masukan dari partisipan diskusi bagi pencarian solusi bersama untuk penuntasan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua.

3. Adanya eksplorasi yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman-pengalaman maupun pengamatan-pengamatan sehingga menghasilkan formula bagi penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua.

C. Output

Adanya masukan-masukan bagi penyelesaian kasus-kasus Pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua guna memberikan rasa keadilan dan memulihkan hak-hak korban yang terlanggar.

D. Kegiatan

Diskusi Kelompok Terfokus penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua dengan menghadirkan para pihak yang relevan serta stakeholders.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari/Tanggal : 16 Oktober 2010

Tempat : Novotel Hotel. Jln. Jenderal Sudirman 89 Yogyakarta 55223. Telp. (0274) 580930.

F. Jadwal Acara

HARI/TANGGAL

WAKTU (WJ)

KEGIATAN

KETERANGAN

Sabtu, 16 Oktober 2010

08:30 – 09:00

09:00 – 09:15

09:15 – 10:00

10:00 – 10:30

10:30 – 12:30

12:30 – 13:30

13:30 – 16:00

16:00 – 16:15

· Registrasi

· Pembukaan oleh ketua KOMNAS HAM


· Pengantar diskusi mengenal permasalahan HAM di Papua

· Coffee Break

· Identifikasi Permasalahan HAM di Papua

· ISHOMA

· Solusi penyelesaian terhadap berbagai permasalahan HAM di Papua



· Penutup

1. M. Ridha Saleh

2. Amiruddin

Moderator:

M. Ridha Saleh

Ketua KOMNAS HAM

Catatan dari Penulis:

1. “Tong mau ‘Bangun Rumah, ’ BUKAN ‘Rehap Rumah.’ Jadi, tahu to... perbedaannya?”

2. Masalah Papua BUKAN masalah beberapa orang saja. Tetapi, Semua Rakyat Papua Barat.

3. DIALOG menuju REFERENDUM, OK! Bukan untuk mau RENOFASI.

4. Masalah Papua adalah masalah Internasional. Dan

5. Mendukung penuh kebijakan Internasional yang jangka waktunya dekat.

Read more

0 Kongres Diawali dengan Menggambarkan Kekejaman Militer RI di Papua

AS Memberikan Deadline 2 Tahun Bagi Indonesia
Jumat, 08 Oktober 2010 16:44
Oleh-Oleh Dari Paman Sam Negara Adikuasa
AS Memberikan Deadline 2 Tahun Bagi Indonesia

Dari Perjalanan hearing oleh Ketua DAP, Forkorus cs ini ada yang menyimpulkan adalah bahwa pada akhirnya suara penderitaan ‘bangsa Papua’ tercatat resmi. Washington Paham bahwa Otsus gagal dan kegagalan itu bukan karena kemalasan orang Papua, namun kegagalan itu dikarenakan Pemerintah memang tidak punya niat baik sehingga menggagalkan sendiri program yang mereka paksakan itu.

OLEH : Jimmi Fitowin, Bintang
++++++++++++++++++++++++++
Rabu sekitar pukul 17.30 sejumlah tokoh politik Papua dibawah Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Forkorus Yaboisembut mendarat di Bandara Sentani. Dari Informasi yang diperoleh bahwa Forkorus Cs baru saja menghadiri unda­ngan resmi Parlemen Amerika Serikat (DPR AS) beberapa hari lalu.
Lalu apa saja agenda ke­giatan yang dilakukan Forkorus cs di AS, yang terungkap pada kegiatan masyarakat Papua Kamis (7/10) kemarin di Makam Theys Eluay?
Tubuh Jangkung, de­ngan wajah dihiasi jenggot putih pertanda rentang usia yang sudah semakin senja itu mendapat tepuk tangan meriah dan teriakan merdeka ketika langkah kakinya menaiki sebuah kursi bangku ke atas panggum darurat yang dibuat dari sebuah mobil pick up. Ya sosok Ketua Dewan Adat Papua Forkorus Yaboisembut adalah tokoh pertama yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato politiknya.
Forkorus menjelaskan sebenarnya keberangkatan mereka ke AS itu dilakukan dengan cara diam-diam, atas undangan anggota Kongres, untuk menghadiri sebuah kegiatan resmi yakni testimoni (memberikan kesaksian), serta dengar pendapat di Gedung Parlemen AS. Dalam Keterangan perss kepada wartawan kemarin Forkorus didampingi Pdt Herman Awom S.Th, Eliezer Awom, Edison Waromi SH, serta serta Drs Albert S Kaliele mengatakan pada Selasa (22/9) jam 3 sore waktu AS delegasi asal Papua memasuki gedung Kongres Amerika Serikat.
Mengawali sidang tersebut, salah satu anggota Parlemen AS yang juga merupakan Ketua sub Komisi Asia pasifik dan lingkungan global Eni F.H. Faleomavega menggambarkan kekejaman militer RI yang terjadi di Papua dengan menceritakan pengalaman dirinya ketika tahun 2007 memimpin delegasi kongres sesuai ijin Presiden SBY dan wakilnya JK untuk mengunjungi Papua selama 5 hari dengan mendatangi Biak, Manokwari dan Jayapura.

Namun dari cerita wakil rakyat dari Samoa ini delegasi yang dipimpinnya itu tiba-tiba dideadline hanya dua hari saja di Papua secara tiba-tiba. Saat tiba di Jakarat 25 November 2007, tiba-tiba lagi Eni cs diberitahukan hanya bisa berkunjung ke Papua hanya satu hari saja, itupun di Biak hanya 2 jam, Manokwari 10 menit. Enipun dicegat oleh blokade tentara saat akan bertemu masyarakat, sambil menunjukkan video rekaman yang mereka abadikan pada saat itu di hadapan anggota hearing. Dari kisah tersebut sebuah kesimpulan terkuak di gedung Capitol itu yakni ada upaya slow motion genocide (melenyapkan ras secara perlahan-lahan red) terhadap bangsa Papua.
Usai Eni memberikan gambaran kondisi politik yang sesungguhnya di Papua, melalui pengalamannya itu 3 orang juru bicara yang mewakili rakyat Papua yakni Ocktovianus Mote, Henk Rumbewas, dan Salmon Yumame menyatakan Referendum sebagai satu-satunya jalan dalam menyelamatkan diri dari proses kepunahan bangsa Papua dari atas tanahnya. Mereka mengakui jika hal ini bukanlah sebuah pernyataan politis, tetapi sejumlah fakta yang diakui sejumlah pihak akademis yang mana bukan saja mengakui akan fakta crime against humanity melainkan genocide.
Namun menurut Forkorus cs itu dari secretariat Negara RI Franz Albert Yako dan Niko Messet dipaksakan untuk hadir memberikan kesaksian minor bahwa Papua tetap berintegrasi ke dalam pangkuan NKRI. Itu terbukti melalui naskah yang dipersiapkan oleh keduataan besar NKRI, dengan rumusan standar yang menuding Eni Faleomavega sebagai seorang politis Amerika tidak bertanggung jawab yang selalu membesar-besarkan situasi Papua.
Bahkan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Dino Patti Djalal menyepelehkan agenda resmi dengar pendapat karena menurutnya hanya dihadiri oleh tiga anggota Kongres, apalagi Dino yakin bahwa hearing tersebut tidak akan mengubah kebijaksanaan Pemerintah Amerika.
Namun konsep berfikir Dino itu buruh-buruh ditepis oleh Eni Faelomavaega yang mengatakan sekalipun dimata Dino hearing tersebut tidak penting tapi yang tidak Dino sadari adalah berbagai pertemuan penting yang dilakukan oleh delegasi Papua Barat dengan berbagai lembaga penting seperti Departemen Luar negeri departemen Pertahanan Dewan Pertahanan Nasional serta sejumlah anggota Kongres yang sangat berpengaruh dan tidak hadir pada saat hearing karena kesibukan mereka.
Eni juga mengatakan 50 anggota Kongres yang merupakan anggota kaukus hitam yang memiliki komitmen yang tinggi untuk akhiri berbagai pelanggaran yang menyebabkan konflik yang berkepanjangan di Papua akan mengirimkan surat kepada Pemerintahan Barak Obama untuk membicarakan masalah Papua dengan Presiden SBY sebagai agenda prioritas, karena kebijakan Otsus diniali gagal, serta indikasi slow motion genocide yang terbukti dengan kekerasan dan intimidasi terhadap rakyat Papua.

Ketua DAP, Forkorus cs FORKORUS mengatakan, atas problem ini utusan ‘bangsa Papua’ sudah jelas-jelas bahwa rakyat Papua tolak otonomi. Langkah konkrit yang akan dilakukan dalam kaitan ini adalah memastikan agar DPRP mengembalikan paket itu secara resmi sebagai hasil sidang istimewa/paripurna.
Juga dari perjalanan tersebut bahwa Washington dan dunia paham bahwa bangsa Indinesia sedang berupaya menghabiskan bangsa Pa­pua. Forkorus juga mengatakan bahwa Indonesia boleh juga membantah melalui pernyataan politisnya, tetapi tidak akan membantah akan crime against humanity yang dilakukan Indonesia terhadap bangsa Papua.
Demi kepentingan bilate­al AS menolak mengakui akan adanya genocida, tapi Negara adidaya ini tidak akan menutupi bahwa penduduk Papua akan menjadi minoritas, di tanahnya sendi­ri. Jalan keluar dari masalah ini ‘bangsa Papua’ mempertegas pola perjuangan damai sebagaimana dilakukan selama ini.
Dengan me­mi­lih kembali ke­pada Tuhan yang menciptakan bangsa Papua dan menempatkannya di tanah Papua, keputusan aksi damai ini didukung berbagai pihak yang sempat dijumpai dalam perjalan menuju AS.

Dalam hearing tersebut juga para delegasi Papua itu menga­takan bahwa mereka sadar Indonesia akan senantiasa melahirkan manusia-manusia Papua yang rela menjual bangsanya untuk sekedar mencari makan dan jabatan. Menurut Forkorus cs mereka ini akan dipakai untuk memecah belah kesatuan yang telah diciptakan.
Dari perjalan hearing itu Forkorus cs mengaku sudah berhasil merekonsiliasi antara berbagai komponen perjuangan. Dimana komponen perjuangan yang dimaksud adalah PDP dan WPNA yang bergabung dibawah consensus nasional dan komponen perjuangan lainnya yang tergabung di dalam WPNCL.
Dalam orasi politik yang dilakukan 2 hari lalu itu, Forkorus cs juga mengatakan bahwa AS memberikan deadline waktu 2 tahun bagi Indonesia untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada di Papua. Apakah 2 tahun itu juga bakal tercapai hasrat utama politis vocal asal Papua itu kita tunggu kebenarannya. (selesai).

sumber: Harian Bintang Papua-http://www.bintangpapua.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7736%3Akongres
Read more

2 Membayangkan mu, Keseriusan ku!

by: Waiyai DETO*)

Rusuk seh...!!!

Susah untuk menjelaskan masalah cinta di sini. Hanya sebuah video tak bergeraklah, yang selalu temani saya saat saya merindukanmu.

Sampai saat ini, sa tra bisa mendiskripsikan apa itu cinta... Cinta hanya bisa didiskripsikan oleh orang-orang yang pernah merasakan apa itu cinta...! Cinta, jang main jauh e??? *_*

Maga, Pode sayang!

Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger