0 SIFAT YANG SALAH


Oleh: Igapukiki DT)*)


Kawan-kawan, tulisan ini membahas tentang: Penilaian Yang Keliru, Kebiasaan, Kemajuan, dan Hanya Nama. Ini akan bermuara ke “NAMA BAIK.”

Namun, sebelumnya saya (yang menulis/penulis) memohon maaf jikalau tulisan ini membuat pembaca: Putus Asa, Depresi, Kucil, dll. Karena, itu bukan merupakan maksud dari penulis.

Tujuan penulis adalah agar pembaca dan termasuk penulis juga (bersama-sama) benar-benar memahami ini dan membuktikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Nama Baik
Nama baik lebih berharga dari Harta kekayaan. Sebab ini mencakup Harga Diri. Yang mana, diri kita tidak bisa dibandingkan dengan Harta Kekayaan.

Berbicara mengenai nama baik, berarti kita berbicara tentang harga diri. Itu sangat pasti dan berikut ini adalah bagian-bagian yang memunyai background Nama Baik.

Penilaian Yang Keliru: Maksud dari pada ini, mengajak kita untuk menilai sesama kita. Jangan kita menilai seseorang/kelompok dari kabar angin atau hanya sekali saja kita melihatnya! Sebab itu akan sangat Keliru dan secara tidak langsung Nama Baiknya HANCUR.

Cara yang baik untuk menilai adalah melihat dari kebiasaannya atau hal yang ia kerjakan berulang-ulang dan bagaimana perkembangannya. Jangan melihat dari sisi negatifnya! Tetapi, lihatlah dari sisi positifnya.

Jadikan sisi negatifnya untuk memberi ia motivasi (langsung tegur). Biar jelas semuanya.

Kebiasaan: Hal yang kita lakukan berulang-ulang, bahkan ketagihan adalah kebiasaan kita. Baik ataupun buruknya. Coba kita berpikir, apa saja yang kita sudah/biasa lakukan berulang-ulang bahkan mungkin membuat kita ketagihan? Sadar atau tidak sadar itu menggambarkan sebuah KEBIASAAN. Nama Baik kita mau taruh di mana?

Kemajuan: Orang yang mau maju adalah orang yang peduli terhadap dirinya. Dengan cara meresponi kritik dan saran orang lain. Maka kamu akan maju.

Jangan malas tahu tentang kemajuan mu! Jangan malas tahu dengan Kritik dan saran orang lain! Sebab itu adalah hal yang membuat mu maju/berkembang (sumber: Mario Teguh).

Hanya Nama: Maksudnya, kita harus ingat posisi kita itu apa? Kalau sebagai Murid jangan, hanya nama saja yang murid. Tetapi, perilaku/tindakan kita juga harus mendukung. Kalau sebagai Bapak jangan, hanya nama saja yang Bapak. Tetapi, tindakan kita juga harus mendukung.

Kalau sebagai Ketua jangan, hanya nama saja yang ketua. Tetapi, tindakan kita juga harus mendukung. Dan masih banyak lagi yang lain. Karena, di sinilah kesempatan kamu megangkat NAMA BAIK mu. Kapan dan di mana lagi kamu akan mengangkat NAMA BAIKmu?

Sebuah Renungan: “NAMA BAIK”
Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air, dan Nama Baik mengadakan perjalanan bersama-sama.

Angin: Seperti biasa, datang dengan terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Kadang-kadang melompat disuatu tempat dan kadang menendang debu di tempat lainnya.

Air: Berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa sebuah kendi di tangannya, meneteskan beberapa tetes air di atas tanah sekitarnya.

Nama Baik: Berjalan seperti seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.
Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda dari satu dan yang lainnya. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, “kapan kita dapat bertemu untuk mengadakan perjalanan bersama lagi?”

Angin Menjawab: Kalian akan selalu menemukanku di Puncak Gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Aku meniup debu kemana pun kamu pergi.

Air berkata: Aku juga akan selalu ada di sekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau pun sungai, bahkan ke dapur untuk menemuiku.
Nama Baik tidak mengatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, “Nama Baik, kapan dan di mana kita akan bertemu kamu lagi?”

Nama Baik menjawab: kalian tidak akan bertemu denganku lagi, di mana pun juga. Siapa pun yang telah kehilangan aku sekali saja, tidak akan pernah bisa mendapatkan aku lagi.
(sumber: 50 Renungan Populer SEPANJANG MASA)

Nama Baik lebih berharga dari pada
Kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik
Dari pada perak dan emas.
(Amsal: 22:1)


Inilah Saya:
Saya menilai kamu dari sisi positifmu. Berarti, saya tidak bisa menilai kamu dari sisi negatifmu bahkan menceritakan sisi negatifmu. Bagi saya itu BUKAN suatu hal yang PENTING. Saya akan menilai sisi negatifmu dengan sebuah teguran. Nah, itulah saya.

PENTING:

1. Baca dan Pahami baik-baik,
2. Apa respon kamu setelah membaca ini,
3. Nama Baik lebih berharga dari pada
Kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik
Dari pada perak dan emas.
(Amsal: 22:1)
4. Jangan lakukan hal yang buruk berulang-ulang. Karena itu akan menjadi sebuah kebiasaanmu yang buruk,
5. Ko apa? Kalo ko menilai seseorang tu dari apa yang ko dengar dan hanya 1 atau tak sengaja ia melakukan hal yang buruk. Sangat lucu, sayang ahhh.....
6. Nama Baik itu susah, dan
7. Kalau ada yang mau menegur atau memberi nasihat (kritik dan saran) kepada kamu, kamu HARUS terima. Mereka karena peduli terhadap kamu, BUKAN karena mereka apa-apa.
Read more

3 TUGAS AKHIR (TA) BAGI MAHASISWA DEIYAI




Igapukiki Deto ~~ 23 Desember 2010, Pukul 23:30-an WI TA bagi kota study Yogyakarta (Jogja) terbagi. Informasi yang didapat dari Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Jogja bahwa anggaran yang dicairkan Rp. 56.000.500 (Terbilang; Lima Puluh Enam Juta, Lima Ratus Ribu Rupiah) dikhususkan untuk kota study Jogja dan Rp. 9.000.000 (Terbilang; Sembilan Juta Rupiah) dikhususkan untuk kota study Solo.
Pembagian dana TA pun telah berlangsung pada Pukul 23:30-an WI, 23 Desember 2010.

Para Mahasiswa Deiyai harus tahu bahwa cara pembagian dana seperti ini harus dipersoalkan.
Karena:

1. Saat pembagian tidak ada seorang pun dari Pemerintah Daerah (PEMDA) Deiyai yang menghadirinya,

2. Pembagian ditengah malam (waktunya tidak pantas/layak),

3. Waktu dari pembagian dana tersebut adalah sesaat setelah acara Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya IPMA-WMR,

4. Pembagiannya tidak sportif, dan

5. Tidak sesuai dengan kesepakatan Sekber (Sekertaris Bersama) IPMA-WMR.

Seputar IPMA-WMR (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya) D.I. Yogyakarta

IPMA-WMR adalah sebuah wadah yang mewadai empat kabupaten. Yaitu: Kabupaten Enarotali, Kabupaten Nabire, Kabupaten Dogiai, dan Kabupaten Deiyai. Ada pun maksud dan Tujuannya adalah “kebersamaan sebagai suku MEE.”

Dalam strukturnya IPMA-WMR tidak memiliki Badan Struktur. Tetapi, memiliki perwakilan dari tiap Kabupaten untuk menjadi Sekertaris Bersama yang mana kerja dan fungsinya adalah “mengontrol masing-masing BPH dari empat kabupaten tersebut dan mendukung kegiatan yang bersifat kebersamaan.”

Penjelasan masing-masing alasan;

1. Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (IPMADE) menyebarkan undangan melalui via-sms (maaf penulis tidak sertakan bunyi sms-nya. Karena, penulis tidak mendapat sms tersebut. Penulis hanya diberitahu dari beberapa anggota IPMADE) dan lisan kepada anggota IPMADE yang ada di Wilayah Jogja bahwa segera kumpul di sebuah tempat yang terdapat di Kampus Sanata Dharma, Realino. Dan saat itu, Dana TA dibagi tanpa kehadiran PEMDA Deiyai. Masing-masing mahasiswa yang menerima TA adalah sebesar Rp. 1.500.000 (Terbilang; Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dipotong Rp. 200.000 (Terbilang; Dua Ratus Ribu Rupiah) dengan alasan yang tidak jelas.

2. Waktu pembagiannya pada Pukul 23:30-an WI, 23 Desember 2010. Pembagiannya pada tengah malam, dengan alasan; Ketua IPMADE Wilayah Jogja mau keluar kota. Di sini, yang tidak layak adalah waktu pembagiannya. Waktu pembagiannya disesuaikan dengan kepentingan Ketua IPMADE.

3. Waktu dari pembagian dana tersebut adalah sesaat setelah acara Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya (IPMA-WMR) Jogja usai. IPMADE dalam payung IPMA-WMR tidak membuktikan bahwa IPMADE masuk dalam payung IPMA-WMR. Setidaknya, Ketua IPMADE mengumumkan hal ini di tengah-tengah anggota IPMA-WMR. Karena, saat itu adalah momen yang tepat. Tetapi, mengapa IPMADE melenceng dari maksud dan Tujuannya IPMA-WMR ini. Yang mana, maksud dan tujuannya adalah “kebersamaan sebagai suku MEE.”

4. Pembagiannya tidak sportif. Karena, saat itu IPMA-WMR butuh dana transportasi demi menghadiri undangan Natal bersama sebagai suku MEE di Bogor. Yaitu: Natal se-Jawa dan Bali. Kemudian, cara pembagian antar interen sendiri masih ada sifat; Keluargais, dendaman, dan keegoisan.

5. Saat pembagian dana TA bagi IPMAPAN (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai), itu sistem pambagiannya jelas dan langsung di bagi oleh PEMDA paniai, saat dana Bencana Merapi bagi IPMADO (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiai), juga jelas sistem pambagiannya, untuk sementara IPMANAB (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire) masih belum nampak, dan IPMADE (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai), sangat memalukan dengan sistem pembagiannya.






Catatan:
1. Hal yang buruk seperti yang IPMADE lakukan, jangan jadikan kebiasaan!
2. Belajar 30% dan Kebersamaan 70% = “SATU”
3. Ini bukan marah/emosi. Tetapi, sangat PEDULI.
4. Saya benci KELAKUAN/TINDAKAN BURUK mu. Bukan, Orang-orangnya. Walau, saya ini tidak sempurnah.
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger