Tampilkan postingan dengan label KAB. DEIYAI - WD. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KAB. DEIYAI - WD. Tampilkan semua postingan

3 TUGAS AKHIR (TA) BAGI MAHASISWA DEIYAI




Igapukiki Deto ~~ 23 Desember 2010, Pukul 23:30-an WI TA bagi kota study Yogyakarta (Jogja) terbagi. Informasi yang didapat dari Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Jogja bahwa anggaran yang dicairkan Rp. 56.000.500 (Terbilang; Lima Puluh Enam Juta, Lima Ratus Ribu Rupiah) dikhususkan untuk kota study Jogja dan Rp. 9.000.000 (Terbilang; Sembilan Juta Rupiah) dikhususkan untuk kota study Solo.
Pembagian dana TA pun telah berlangsung pada Pukul 23:30-an WI, 23 Desember 2010.

Para Mahasiswa Deiyai harus tahu bahwa cara pembagian dana seperti ini harus dipersoalkan.
Karena:

1. Saat pembagian tidak ada seorang pun dari Pemerintah Daerah (PEMDA) Deiyai yang menghadirinya,

2. Pembagian ditengah malam (waktunya tidak pantas/layak),

3. Waktu dari pembagian dana tersebut adalah sesaat setelah acara Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya IPMA-WMR,

4. Pembagiannya tidak sportif, dan

5. Tidak sesuai dengan kesepakatan Sekber (Sekertaris Bersama) IPMA-WMR.

Seputar IPMA-WMR (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya) D.I. Yogyakarta

IPMA-WMR adalah sebuah wadah yang mewadai empat kabupaten. Yaitu: Kabupaten Enarotali, Kabupaten Nabire, Kabupaten Dogiai, dan Kabupaten Deiyai. Ada pun maksud dan Tujuannya adalah “kebersamaan sebagai suku MEE.”

Dalam strukturnya IPMA-WMR tidak memiliki Badan Struktur. Tetapi, memiliki perwakilan dari tiap Kabupaten untuk menjadi Sekertaris Bersama yang mana kerja dan fungsinya adalah “mengontrol masing-masing BPH dari empat kabupaten tersebut dan mendukung kegiatan yang bersifat kebersamaan.”

Penjelasan masing-masing alasan;

1. Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (IPMADE) menyebarkan undangan melalui via-sms (maaf penulis tidak sertakan bunyi sms-nya. Karena, penulis tidak mendapat sms tersebut. Penulis hanya diberitahu dari beberapa anggota IPMADE) dan lisan kepada anggota IPMADE yang ada di Wilayah Jogja bahwa segera kumpul di sebuah tempat yang terdapat di Kampus Sanata Dharma, Realino. Dan saat itu, Dana TA dibagi tanpa kehadiran PEMDA Deiyai. Masing-masing mahasiswa yang menerima TA adalah sebesar Rp. 1.500.000 (Terbilang; Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dipotong Rp. 200.000 (Terbilang; Dua Ratus Ribu Rupiah) dengan alasan yang tidak jelas.

2. Waktu pembagiannya pada Pukul 23:30-an WI, 23 Desember 2010. Pembagiannya pada tengah malam, dengan alasan; Ketua IPMADE Wilayah Jogja mau keluar kota. Di sini, yang tidak layak adalah waktu pembagiannya. Waktu pembagiannya disesuaikan dengan kepentingan Ketua IPMADE.

3. Waktu dari pembagian dana tersebut adalah sesaat setelah acara Natal Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Wissel Meren Raya (IPMA-WMR) Jogja usai. IPMADE dalam payung IPMA-WMR tidak membuktikan bahwa IPMADE masuk dalam payung IPMA-WMR. Setidaknya, Ketua IPMADE mengumumkan hal ini di tengah-tengah anggota IPMA-WMR. Karena, saat itu adalah momen yang tepat. Tetapi, mengapa IPMADE melenceng dari maksud dan Tujuannya IPMA-WMR ini. Yang mana, maksud dan tujuannya adalah “kebersamaan sebagai suku MEE.”

4. Pembagiannya tidak sportif. Karena, saat itu IPMA-WMR butuh dana transportasi demi menghadiri undangan Natal bersama sebagai suku MEE di Bogor. Yaitu: Natal se-Jawa dan Bali. Kemudian, cara pembagian antar interen sendiri masih ada sifat; Keluargais, dendaman, dan keegoisan.

5. Saat pembagian dana TA bagi IPMAPAN (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai), itu sistem pambagiannya jelas dan langsung di bagi oleh PEMDA paniai, saat dana Bencana Merapi bagi IPMADO (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiai), juga jelas sistem pambagiannya, untuk sementara IPMANAB (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire) masih belum nampak, dan IPMADE (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Deiyai), sangat memalukan dengan sistem pembagiannya.






Catatan:
1. Hal yang buruk seperti yang IPMADE lakukan, jangan jadikan kebiasaan!
2. Belajar 30% dan Kebersamaan 70% = “SATU”
3. Ini bukan marah/emosi. Tetapi, sangat PEDULI.
4. Saya benci KELAKUAN/TINDAKAN BURUK mu. Bukan, Orang-orangnya. Walau, saya ini tidak sempurnah.
Read more

0 NAMA BAIK KABUPATEN DEIYAI TERCORENG DAN ALMAMATER KEPOLISIAN DICORENG KAPOLSEK SENDIRI

by: Waiyai DETO*)


Jumat (10/09-10) pukul 09:35 WP, nama baik Pemerintahan Kabupaten Deiyai tercoreng dan Almamater Militer (Kepolisian) pun tercoreng.


Kronologi Kejadian

Berawal dari permainan Judi Dunia (Togel), sehingga mengakibatkan tercorengnya nama baik Kabupaten Deiyai dan Almamater Kepolisian dicoreng oleh Kapolsek sendiri.

Jumat (6/09-10) pukul 21:40 WP, saat keluarnya nomor (angka) Togel lebih dari 2o-an orang mendapatkan angka yang sesuai. Jumlah keseluruhan uang yang didapat sekitar 80-an juta rupiah. 30-an juta rupiah telah dibayar dan 50 juta rupiah masih belum dibayar. Saat itu, anak dari Kapolsek Deiyai yang sebagai Bandar (agen judi dunia) wilayah Deiyai. Anak Kapolsek Deiyai ini juga sebagai anggota Kepolisian Kabupaten Deiyai, sebut saja namanya Manu M. Kapolsek sendiri saat itu, sebut saja Thinus M.

Anggota Kepolisian Deiyai (Manu M), memberikan jangka waktu agar dia bisa mencari uang untuk membayar sisa dari mereka yang beruntung kena Togel. Kurang lebih satu minggu jangka waktunya. Hari berganti hari, masyarakat yang kena Togel tak sabar menunggu Manu M ini. Kini, tiba saatnya untuk Manu menutup utang masyarakat. Namun, ada sesuatu yang keliru di sini.

Sopir dari Kepala Distrik Tigi Barat dikejar oleh Manu dengan menggenggam parang ditangannya tanpa alasan yang jelas. Sopir pun meninggalkan mobil Karena, ketakutan dan bingung saat itu. Saat itu pula, masyarakat yang kena Togel ini menangkap Manu dan membawa ke Kantor POLRI untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena Kapolsek malu dan tidak bisa selesaikan masalah ini secara intelektual dan juga tidak bisa menutupi uang masyarakat 50 juta rupiah tersebut, ia memukul Manu ini dengan memakai Kayu buah mentah.

Kapolsek pun meninggalkan Kantor POLRI menuju Pasar, tempat di mana berkerumunnya masyarakat. Setibanya di Pasar, Kapolsek merusak-rusak mobil milik Kepala Distrik Tinggi Barat tanpa alasan apa pun. Bukan hanya merusak-rusak mobil dia juga membolongi SIM milik sopir itu tanpa alasan.

Setelah itu Kapolsek menakuti-nakuti masyarakat yang ada di Pasar serta mengejar seorang mahasiswa yang hendak mengambil data tersebut.

Masyarakat Distrik Tigi Barat meminta pertanggung jawaban atas: Kerusakan Mobil, Rusaknya SIM milik sopir, Pemukulan terhadap sopir, dan telah mencoreng nama baik kepala Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai. Persoalan atas masalah ini diselesaikan pada hari senin (13/09-10) Pukul 15:00 WP.


Kesimpulan Dari Penyelesaian Masalah ini

Persoalan atas masalah ini diselesaikan pada hari senin (13/09-10) Pukul 15:00 WP. Dengan kesimpulannya; Denda atas: Kerusakan Mobil dan Pemukulan terhadap sopir sebesar 5 juta rupiah. Dan Pemindahan kerja Kapolsek karena, telah mencoreng nama baik kepala Distrik Tigi Barat yang secara tidak langsung mencoreng juga nama baik Pemerintahan Kabupaten Deiyai atas perilaku Anak dan Bapak selaku Anggota Kepolisian dan Kapolsek Kabupaten Deiyai. Serta, Pengrusakan SIM milik sopir yang mana Kapolsek sendiri mencoreng Almamater Kemiliteran (Kepolisian/POLRI). SIM dikeluarkan langsung dari Kantor Polisi dengan proses yang begitu lama. Logo, Cap, Sidik Jari, dan Paraf yang telah kapolsek bolongi, dan ini benar-benar melanggar Peraturan Kemiliteran dan KUHP yang berlaku.
Read more

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger