NAMA BAIK KABUPATEN DEIYAI TERCORENG DAN ALMAMATER KEPOLISIAN DICORENG KAPOLSEK SENDIRI

by: Waiyai DETO*)


Jumat (10/09-10) pukul 09:35 WP, nama baik Pemerintahan Kabupaten Deiyai tercoreng dan Almamater Militer (Kepolisian) pun tercoreng.


Kronologi Kejadian

Berawal dari permainan Judi Dunia (Togel), sehingga mengakibatkan tercorengnya nama baik Kabupaten Deiyai dan Almamater Kepolisian dicoreng oleh Kapolsek sendiri.

Jumat (6/09-10) pukul 21:40 WP, saat keluarnya nomor (angka) Togel lebih dari 2o-an orang mendapatkan angka yang sesuai. Jumlah keseluruhan uang yang didapat sekitar 80-an juta rupiah. 30-an juta rupiah telah dibayar dan 50 juta rupiah masih belum dibayar. Saat itu, anak dari Kapolsek Deiyai yang sebagai Bandar (agen judi dunia) wilayah Deiyai. Anak Kapolsek Deiyai ini juga sebagai anggota Kepolisian Kabupaten Deiyai, sebut saja namanya Manu M. Kapolsek sendiri saat itu, sebut saja Thinus M.

Anggota Kepolisian Deiyai (Manu M), memberikan jangka waktu agar dia bisa mencari uang untuk membayar sisa dari mereka yang beruntung kena Togel. Kurang lebih satu minggu jangka waktunya. Hari berganti hari, masyarakat yang kena Togel tak sabar menunggu Manu M ini. Kini, tiba saatnya untuk Manu menutup utang masyarakat. Namun, ada sesuatu yang keliru di sini.

Sopir dari Kepala Distrik Tigi Barat dikejar oleh Manu dengan menggenggam parang ditangannya tanpa alasan yang jelas. Sopir pun meninggalkan mobil Karena, ketakutan dan bingung saat itu. Saat itu pula, masyarakat yang kena Togel ini menangkap Manu dan membawa ke Kantor POLRI untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena Kapolsek malu dan tidak bisa selesaikan masalah ini secara intelektual dan juga tidak bisa menutupi uang masyarakat 50 juta rupiah tersebut, ia memukul Manu ini dengan memakai Kayu buah mentah.

Kapolsek pun meninggalkan Kantor POLRI menuju Pasar, tempat di mana berkerumunnya masyarakat. Setibanya di Pasar, Kapolsek merusak-rusak mobil milik Kepala Distrik Tinggi Barat tanpa alasan apa pun. Bukan hanya merusak-rusak mobil dia juga membolongi SIM milik sopir itu tanpa alasan.

Setelah itu Kapolsek menakuti-nakuti masyarakat yang ada di Pasar serta mengejar seorang mahasiswa yang hendak mengambil data tersebut.

Masyarakat Distrik Tigi Barat meminta pertanggung jawaban atas: Kerusakan Mobil, Rusaknya SIM milik sopir, Pemukulan terhadap sopir, dan telah mencoreng nama baik kepala Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai. Persoalan atas masalah ini diselesaikan pada hari senin (13/09-10) Pukul 15:00 WP.


Kesimpulan Dari Penyelesaian Masalah ini

Persoalan atas masalah ini diselesaikan pada hari senin (13/09-10) Pukul 15:00 WP. Dengan kesimpulannya; Denda atas: Kerusakan Mobil dan Pemukulan terhadap sopir sebesar 5 juta rupiah. Dan Pemindahan kerja Kapolsek karena, telah mencoreng nama baik kepala Distrik Tigi Barat yang secara tidak langsung mencoreng juga nama baik Pemerintahan Kabupaten Deiyai atas perilaku Anak dan Bapak selaku Anggota Kepolisian dan Kapolsek Kabupaten Deiyai. Serta, Pengrusakan SIM milik sopir yang mana Kapolsek sendiri mencoreng Almamater Kemiliteran (Kepolisian/POLRI). SIM dikeluarkan langsung dari Kantor Polisi dengan proses yang begitu lama. Logo, Cap, Sidik Jari, dan Paraf yang telah kapolsek bolongi, dan ini benar-benar melanggar Peraturan Kemiliteran dan KUHP yang berlaku.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger