PEMBENAHAN DIRI DARI CERMINAN PUTUSNYA CINTA



Waiyai DT*) Pada umumnya cinta itu “buta.” Jadi, cinta itu susah ditebak dan susah diprediksi. Bagi mereka yang memahaminya dan mengalaminyalah yang bisa mengartikan dan memprediksi, apa itu cinta yang sesungguhnya? Di sini penulis tidak membahas tentang cinta. intinya cinta itu “buta” dan bagi siapa yang ingin berperan dalam dunia percintaan, secara spontan ia juga HARUS siap mengambil resikonya.

Di sini penulis tidak membahas tentang cinta. Tetapi, penulis ingin mengajak bahwa dengan putusnya cinta kita semestinya membenahkan diri kita. Maksudnya kita mengoreksi diri kita, mengenal lebih dekat diri kita, merenungkan diri kita ini. Yang jelas kita harus tahu bahwa rusuk kita itu PASTI ada. Jadi, sesaat setelah putusnya cinta kita tidak boleh saling menyalahkan walaupun, sangat berat. Seperti pada kalimat di atas, kita seharusnya lebih pada pembenahan diri. “ Saya harus koreksi saya punya diri. Karena, mungkin dengan kekurangan yang saya miliki sehingga bisa terjadi hal ini pada saya,” kata Amoye Yogi.

Menyoalkan pada pembenahan diri, itu lebih kepada: Pengoreksian diri, lebih mengenal tentang maknanya cinta, mengetahui karakteristik mantan, dan lain-lain. Hal ini apabila dipraktikkan kita akan tahu apa itu makna cinta yang sesungguhnya.

Pembenahan yang kata dasarnya adalah “benah” memiliki arti yang sangat menusuk jiwa. Yaitu; berkemas-kemas, merapikan, (Sumber: Kamus Besar Bahasa Melayu/Indonesia). Jadi, Pembenahan diri adalah menata diri kita dengan hancurnya hati dan perasaan kita.

comment 3 komentar:

Unknown on November 16, 2010 mengatakan...

nai, tengs atas tulisannya...

o, io. setuju, cinta itu buta...

satu hak saja yang saya tau, Cinta itu tanpa sayarat.

SALAM

wayai-deto mengatakan...

heheee..., oke nai eby's DT hormat...!!!

rigo deto on Desember 14, 2010 mengatakan...

kita bersatu karena Cinta dan sebalikny

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger