MENCOBA BERPIKIR UNTUK "PERSIPURA PAPUA," DI SELA-SELA PENANTIAN WEST PAPUA

DUA JEMPOL UNTUK AFRIKA SELATAN

Oleh: Ogeeyoka DT


(Sumber foto: http://archive.kaskus.us/thread/4283486/40)

“ Banyak orang bersikap skeptis ketika Afrika Selatan diumumkan sebagai tuan rumah World Cup FIFA 2010. Terlepas dari kekayaan sejarah dan indahnya pemandangan di sana, negeri itu terkoyak oleh kemiskinan dan angka kejahatan yang tinggi. Bisakah World Cup menyatuhkan kembali masyarakatnya dan mengubah situasi di Afrika Selatan?” Oleh Tom Lim (http://tomlim.com/).

Salah satu masalah terbesar di Afrika Selatan adalah kejahatan (http://www.eryevolutions.co.cc/2010/06/siapkah-afrika-selatan-hadapi-teror.html, http://y3hoo.nice-topic.com/t2367-seribu-kejahatan-piala-dunia-dilakukan-di-afsel).
Banyak emigran dari Afrika Selatan mengatakan bahwa kejahatan adalah faktor besar yang menyebabkan mereka pergi meninggalkan negara itu. Tingkat pembunuhan, kekerasan, dan pemerkosaan di negara itu tinggi sekali dibandingkan dengan banyak negara.

Karena keamanan menjadi kekhawatiran bagi masyarakat dunia yang berkunjung ke Afrika Selatan selama Juni, pemerintah Afrika Selatan mulai membuat rencana keamanan dan keselamatan untuk memastikan pertandingan-pertandingan itu berjalan tanpa masalah di luar lapangan.


(Sumber foto: http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2010/05/100518_southafricadanger.shtml)

Selain bekerja sama dengan badan-badan internasional untuk mengumpulkan data intelijen, akan ada fokus pada keamanan garis batas negara di pelabuhan-pelabuhan masuk (http://www.aseannewsnetwork.com/Port_Elizabeth.html) termasuk batas darat, laut, dan udara Afrika Selatan. Jalan-jalan yang biasa dilalui dari bandar udara ke kota-kota juga akan menjadi perhatian keamanan yang lebih ketat (http://wayai-deto.blogspot.com/2011/06/afrika-selatan.html).

Polisi Afrika Selatan juga akan membagi kota-kota tuan rumah menjadi wilayah-wilayah, dengan tim-tim yang berpatroli di setiap wilayah dan memfokuskan perhatian mereka pada markas besar FIFA, hotel (http://www.goal.com/id-ID/news/1369/piala-dunia/2010/03/06/1820003/panduan-piala-dunia-2010-inilah-32-hotel-tim-peserta), tempat akomodasi lainnya, stadion, taman-taman hiburan, restoran dan tempat-tempat yang sering dikunjungi turis. Secara keseluruhan, sekitar 41.000 polisi akan bertugas untuk tujuan ini.

Untuk pertama kalinya, teknologi militer demi informasi dan komunikasi, akan diadakan untuk World Cup. Kendaraan patroli dan peralatan pengendali keramaian juga akan diadakan untuk melengkapi pasukan kemanan jika diperlukan. Empat pusat komando bergerak akan diadakan selama event ini. Setiap pusat komando itu akan dilengkapi dengan peralatan monitor berteknologi tinggi.

Namun, harus dikatakan bahwa tingkat kejahatan di Afrika Selatan telah dilebih-lebihkan, menakut-nakuti para pelancong yang melakukan perjalanan ke negeri itu selama World Cup. Mayoritas orang asing di Afrika Selatan telah mengemukakan kepuasan mereka atas keamanan di Negara ini dan harus mengakui bahwa mereka akan kembali lagi berkunjung. Pernyataan-pernyataan seperti ini akan menyenangkan bagi bagi Pemerintah Afrika Selatan dan masyarakatnya akan mencoba sebaik mungkin untuk menjadikan World Cup ini sukses.

Pada 2009, Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Konfederasi FIFA sebagai gladiresik untuk World Cup. Dari data yang di dapat, lebih dari 8.000 polisi ditempatkan di tempat-tempat pertandingan, bandar udara, dan hotel-hotel untuk keamanan para penggemar sepak bola lokal dan yang berkunjung. Situasi saat itu cukup terkendali dan menjadi turnamen yang luar biasa. ”Sejauh yang menjadi perhatian keamanan, semuanya berjala sesuai rencana,” kata juru bicara kepolisian nasional, Senior Superintendent Vishnu Naidoo. ”Kami bekerja sangat, sangat dekat sekali dengan berbagai departemen pemerintahan, dengan pasukan keamanan nasional Afrika, pengawas lalu lintas, kepolisian metro, dan semua departemen pemerintahan yang merupakan bagian dari struktur operasional bersama nasional” tambahannya.

Semua pihak percaya diri bahwa segala tindakan keamanan telah dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pengunjung yang akan menemui masalah. ”Kami sangat yakin bahwa Piala Konfederasi akan menjadi sangat aman dan juga untuk World Cup ini sendiri akan sangat aman,” kata Rich Mkhondo, Kepala Juru Bicara Media untuk Komite Pelaksana Lokal FIFA.
”Kami memiliki sekitar 12.000 petugas keamanan yang bertugas selama Piala Konfederasi. Segalanya sudah siap ketika dibutuhkan. Penonton, pengunjung, dan tim-tim akan selalu aman,” tambahannya.

Meskipun sudah mengambil semua langkah pencegahan, satu berita yang berbeda terjadi di Angola selama turnamen African Cup of Nations 2010.
Dalam satu kejadian yang digambarkan sebagai ”kecelakaan tertutup,” bis yang mengangkut tim Togo ditembak oleh komplotan bersenjata, membunuh sopirnya dan melukai dua orang pemain. Ternyata tim tersebut melakukan perjalanan lewat darat , bukannya terbang ke Angola Melewati daerah kelompok ekstrimis tersebut saja sudah cukup sial, apalagi menjadi sasaran tembakan.

Insiden tersebut dengan cepat menyebarkan keraguan terhadap tingkat keamanan selama World Cup. Namun, Afrika Selatan dan Angola adalah dua negara yang berbeda.

Fungsionaris sepak bola internasional, dari mulai ketua FIFA Sepp Blatter sampai pejabat di bawahnya telah menawarkan jaminan bahwa penembakan di Angola itu tidak berarti bahwa World Cup nanti akan tidak menjadi tidak aman. ”Tindakan yang diambil untuk piala Afrika tidak bisa dibandingkan dengan World Cup, yang direncanakan bertahun-tahun sebelumnya,” kata penasihat World Cup dari Jerman, Horst R. Schmidt, kepada koran Frankfurter Rundschau. (http://id.wikipedia.org/wiki/Frankfurter_Rundschau).

Meski demikian, kecelakaan itu telah membuat keadaan semakin tak menentu bagi beberapa negara Eropa yang maju ke Afrika Selatan musim panas ini. Tentu saja,saat tim-tim itu akan dijaga, siapa yang akan memastikan bahwa kejadian seperti itu tidak akan terjadi lagi?

Namun, satu mantan bintang World Cup menyatakan Afrika Selatan sudah siap untuk menjadi tuan rumah final di musim panas ini. Hristo Stoichkov, bintang Barcelona dan Bulgaria, sangat mengagumi Afrika Selatan – tempat yang sudah dianggapnya sebagai rumah selama delapan bulan terakhir ini.

Stoichkov pergi ke Afrika Selatan menjadi pelatih di Mamelodi Sundowns. Tetapi, mundur setelah gagal meraih gelar liga. Namun, ia melontarkan pujian kepada negara ini ”Saya sudah tinggal di Afrika Selatan selama berbulan-bulan sekarang. Ini adalah negeri yang indah. Di sini nyaman. Saya suka itu, ”kata Stoichkov.

”Blatter sudah berjuang keras untuk Afrika agar diberi kesempatan menjadi tuan rumah World Cup, dan saya pikir dia benar. Sekarang ini terserah kepada Afrika Selatan dan masyarakat Afrika untuk membalas kepercayaan dengan menjadi tuan rumah World Cup yang sukses. Melihat infrastruktur di sini, saya yakin mereka tidak akan kecewa. Afrika Selatan akan lulus dari ujian ini.”
Dengan pendapat dari Stoichkov ini, Afrika Selatan tampaknya siap untuk mengadakan turnamen terbesar dikehidupan mereka ini – World Cup FIFA 2010.

” Semua pihak percaya diri bahwa semua tindakan keamanan telah dilakukan untuk memastikan tidak ada pengunjung yang akan menemui masalah.” – Football weekly World Cup Preview –

(Sumber: Kompas/Sport 09 Juni 2010, Football weekly World Cup Preview, Google)

comment 1 komentar:

Anonim mengatakan...

jangan berhenti tingkatkan budaya kita paniai maki kouna kogadani dari yance tekege ( tage yoka ) di sela sela kesibukan di kampung.

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger