DOGIYAI, POLISI BANDAR (AGEN) TOGEL, DAN GABUNGAN TNI/POLRI (MILITER) MENEMBAK MASYARAKAT SIPIL
By wayai-deto on Selasa, 19 April 2011
Oleh: Wayai DETO *)
Foto Ilustrasi
KABUPATEN DOGIYAI, PAPUA
Kabupaten Dogiyai adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Wilayah kabupaten ini dulu tercakup dalam Kabupaten Nabire. Pusat pemerintahan Kabupaten Dogiyai secara definitif berada di Kigamani, Distrik Kamu.
Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 20 Juni 2008 di Nabire.
Togel yang kita ketahui bersama adalah Judi Dunia, kini telah menjadi rutinitas di setiap kalangan masyarakat Papua untuk beradu otak dengan hitungan. Masyarakat papua menjadikan kebiasaan ini sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga (kalau pun kena). Dalam kutipan, Etnografi Irian Jaya 1993: Mata Pencaharian/Sumber Hidup (Suku Ekagi/Mee), halaman 179, di tulis oleh Agus A. Alua, adalah berkebun secara tradisional. Karena, makanan pokok bagi Suku Ekagi/Mee adalah Petatas dan Keladi.
POLISI BANDAR (AGEN) TOGEL
Judi Dunia yang disebut TOGEL, telah menghilangkan/menyingkirkan aktifitas berkebun. Masyarakat Papua tergiur akan kemudahan untuk mendapatkan uang melalui berjudi. Polisi yang dikenal sebagai: Keamanan, Pengayomi masyarakat, dan bersahabat ini memang sejak dahulu sudah bertolak belakang dengan hal-hal itu. Hampir semua Kabupaten yang ada di Pulau Papua telah ada Judi Dunia ini dan Bandarnya adalah Kepolisian setempat. Beberapa contoh kasus yang serupa, seperti: Kabupaten Deiyai pada Jumat (10/09-10)/( http://wayai-deto.blogspot.com/2010/09/nama-baik-kabupaten-deiyai-tercoreng.html)-, Kabupaten Paniai pada tanggal 24 Mei 2009 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Ujung Utara Lapangan Terbang), Kabupaten Nabire pada 08 Desember 2007 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Jalan masuk SMA/SMP Yapis dalam), Jayapura pada 10 Maret 2010 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Padang Bulan), Kabupaten Dogiyai giliran pada tahun ini tepatnya Kamis (14/04-11), dan pastinya hal yang serupa terjadi di Kabupaten-Kabupaten yang lain hanya saja belum diangkat/di ekspos serta di satu Kabupaten agen Judi Dunia ini bisa terdapat lebih dari 10 agen.
GABUNGAN TNI/POLRI (MILITER) MENEMBAK MASSA SIPIL.
Skenario terjadinya kasus Judi dan HAM di Kabupaten Dogiyai yang sangat lucu: Judi Dunia Bandarnya POLISI (Polisi malah mengajak masyarakat untuk berjudi), masyarakat kena, uang disita KAPOLSEK, masyarakat menuntut, dan Polisi pun menembak Massa Sipil yang tidak ada sangkut-paut dalam persoalan ini demi membodohi massa setempat pada khususnya.
Dari data yang dikumpulkan hingga saat ini Domin Auwe (25) ditembak mati di depan Polsek Moanemani, Otin Yobe (23) kena tembak di dada hingga menembus ketiak, dan Amon Pigai (23) ditembak pada pinggang dan dada.
Pada 14 April, pukul 12.00 WP malam hari, Amon dan Otin dilarikan ke RSUD Nabire dalam kondisi kritis. Selanjutnya, 14 April, sekitar pukul 08.00 WP, Aloisius Waine (35), ditembak mati. Hingga berita ini diturunkan, Humas Polda Papua, Kombes Pol. Wachyono, ketika dikonfirmasi Jubi, melalui pesan singkat kepada telpon genggamnya, Kamis sore belum memberikan tanggapan.
Jumat, (15/04-11) dua pemuda di temukan dalam keadaan yang tidak bernyawa. Kedua mayat yang ditemukan tersebut adalah Kris Pigome asal Kampung Pouwouda dan Markus Goo, anak Kepala Kampung Tuwaida, Distrik Kamu Selatan, Kabupaten Dogiyai. Mereka berdua ditemukan tewas mengenaskan, di lokasi Jalan Trans Nabire - Ilaga, kilometer 38 Kabupaten Nabire.
TNI dan POLRI dari Kabupaten; Timika, Paniai, Deiyai, dan Nabire di kirimkan ke Kabupaten Dogiyai untuk mengamankan dan mencari sebuah pistol yang hilang, dan ini disebut Operasi Militer dengan alasan yang direkayasa. Akibat dari gabungan TNI/POLRI, masyarakat di Kabupaten Dogiyai mengungsi karena ketakutan Sabtu, 16 April 2011. Hewan peliharan massa habis ditembak oleh Militer Biadab ini.(Dari berbagai sumber)
Foto Ilustrasi
KABUPATEN DOGIYAI, PAPUA
Kabupaten Dogiyai adalah sebuah kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Wilayah kabupaten ini dulu tercakup dalam Kabupaten Nabire. Pusat pemerintahan Kabupaten Dogiyai secara definitif berada di Kigamani, Distrik Kamu.
Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 20 Juni 2008 di Nabire.
Togel yang kita ketahui bersama adalah Judi Dunia, kini telah menjadi rutinitas di setiap kalangan masyarakat Papua untuk beradu otak dengan hitungan. Masyarakat papua menjadikan kebiasaan ini sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga (kalau pun kena). Dalam kutipan, Etnografi Irian Jaya 1993: Mata Pencaharian/Sumber Hidup (Suku Ekagi/Mee), halaman 179, di tulis oleh Agus A. Alua, adalah berkebun secara tradisional. Karena, makanan pokok bagi Suku Ekagi/Mee adalah Petatas dan Keladi.
POLISI BANDAR (AGEN) TOGEL
Judi Dunia yang disebut TOGEL, telah menghilangkan/menyingkirkan aktifitas berkebun. Masyarakat Papua tergiur akan kemudahan untuk mendapatkan uang melalui berjudi. Polisi yang dikenal sebagai: Keamanan, Pengayomi masyarakat, dan bersahabat ini memang sejak dahulu sudah bertolak belakang dengan hal-hal itu. Hampir semua Kabupaten yang ada di Pulau Papua telah ada Judi Dunia ini dan Bandarnya adalah Kepolisian setempat. Beberapa contoh kasus yang serupa, seperti: Kabupaten Deiyai pada Jumat (10/09-10)/( http://wayai-deto.blogspot.com/2010/09/nama-baik-kabupaten-deiyai-tercoreng.html)-, Kabupaten Paniai pada tanggal 24 Mei 2009 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Ujung Utara Lapangan Terbang), Kabupaten Nabire pada 08 Desember 2007 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Jalan masuk SMA/SMP Yapis dalam), Jayapura pada 10 Maret 2010 (Polisi hanya menagih untuk uang rokok, tepatnya di Padang Bulan), Kabupaten Dogiyai giliran pada tahun ini tepatnya Kamis (14/04-11), dan pastinya hal yang serupa terjadi di Kabupaten-Kabupaten yang lain hanya saja belum diangkat/di ekspos serta di satu Kabupaten agen Judi Dunia ini bisa terdapat lebih dari 10 agen.
GABUNGAN TNI/POLRI (MILITER) MENEMBAK MASSA SIPIL.
Skenario terjadinya kasus Judi dan HAM di Kabupaten Dogiyai yang sangat lucu: Judi Dunia Bandarnya POLISI (Polisi malah mengajak masyarakat untuk berjudi), masyarakat kena, uang disita KAPOLSEK, masyarakat menuntut, dan Polisi pun menembak Massa Sipil yang tidak ada sangkut-paut dalam persoalan ini demi membodohi massa setempat pada khususnya.
Dari data yang dikumpulkan hingga saat ini Domin Auwe (25) ditembak mati di depan Polsek Moanemani, Otin Yobe (23) kena tembak di dada hingga menembus ketiak, dan Amon Pigai (23) ditembak pada pinggang dan dada.
Pada 14 April, pukul 12.00 WP malam hari, Amon dan Otin dilarikan ke RSUD Nabire dalam kondisi kritis. Selanjutnya, 14 April, sekitar pukul 08.00 WP, Aloisius Waine (35), ditembak mati. Hingga berita ini diturunkan, Humas Polda Papua, Kombes Pol. Wachyono, ketika dikonfirmasi Jubi, melalui pesan singkat kepada telpon genggamnya, Kamis sore belum memberikan tanggapan.
Jumat, (15/04-11) dua pemuda di temukan dalam keadaan yang tidak bernyawa. Kedua mayat yang ditemukan tersebut adalah Kris Pigome asal Kampung Pouwouda dan Markus Goo, anak Kepala Kampung Tuwaida, Distrik Kamu Selatan, Kabupaten Dogiyai. Mereka berdua ditemukan tewas mengenaskan, di lokasi Jalan Trans Nabire - Ilaga, kilometer 38 Kabupaten Nabire.
TNI dan POLRI dari Kabupaten; Timika, Paniai, Deiyai, dan Nabire di kirimkan ke Kabupaten Dogiyai untuk mengamankan dan mencari sebuah pistol yang hilang, dan ini disebut Operasi Militer dengan alasan yang direkayasa. Akibat dari gabungan TNI/POLRI, masyarakat di Kabupaten Dogiyai mengungsi karena ketakutan Sabtu, 16 April 2011. Hewan peliharan massa habis ditembak oleh Militer Biadab ini.(Dari berbagai sumber)
1 komentar:
kawan tak ada pesan yang berharga hanya ku mau menyampaikan bahwa :
_ aku dilahirkan diTanah ku Papua
_ aku dibesarkan diTanah ku Papua
_ aku keluar dan pergi dari tanah ku Panai
bukan karena aku benci dengan kota ku paniai namun aku pergi untuk kembali ke Tanah ku Papua lebih khususnya Paniai
By enago sctv@yahoo.com
Posting Komentar
.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.