UU + MILITERISME = Media para PENJAJAH / PENGUASA PUSAT
By wayai-deto on Selasa, 08 Juni 2010
Oleh: Wayai Deto*)
Berbicara mengenai MILITER berarti berbicara juga mengenai keamanan Masyarakat suatu Negara. Ada banyak macam MILITER, seperti: POLRI, TNI, Dan lain-lain. Yang pastinya memunyai fungsi kerjanya masing-masing berbeda. Tetapi, kenyataan yang ada mereka itu PERGERAKANNYA sama.
Di sini yang akan dibahas adalah PERGERAKAN MILITER yang dihubungkan ke sifat kemanusiaan. Walaupun, “MILITER” itu memunyai suatu acuan yaitu; bebas menembak dan bebas ditembak.
Para Militer Indonesia walaupun, fungsi kerjanya berbeda. Tetapi, cara PERGERAKANNYA mereka itu sama. Coba kita lihat, di tempat-tempat (Daerah-daerah) yang mau mengangkat Harga Diri rakyat setempat, dilawan dengan SENJATA. Padahal, pergerakan rakyat di situ benar dan mau berdialog dengan PEMERINTAH terkait, bukan dengan SENJATA militer.
Begitu pun dengan pergerakan Mahasiswa yang mau membela hak-hak rakyat. Kalau begini, sebenarnya kaum Mililter mau-nya apa? Pandangan saya secara pribadi, kaum Militer itu Keamanan yang mau menyembunyikan kebusukan-kebusukan para penguasa (Pemerintahan yang terkait) oleh karena uang jajan.
Setiap Demonstrasi (Demo) yang mau membela hak-hak rakyat dan mengangkat Harga Diri, Kenapa tidak di arahkan dengan baik? Yang diminta disetiap Demo adalah bertatap muka dengan Oknum terkait (Orang yang di tujuh / dimaksud dlm demo itu) BUKAN dengan SENJATA MILITER.
Kaum MILITER / Kaum “KEAMANAN” itu HARUS membimbing dan mengarahkan ke Oknum terkait, agar cepat terselesaikan. Di manakah HATI NURANI kalian (Kaum MILITER)? Jika, ada masalah-masalah dalam Demo tersebut. PASTI bermasalah dengan Kaum Militer. Itu pun PASTI karena, salah pergerakan oleh kaum Militer. (Di bait ini Militer yang dimaksudkan di sini adalah POLRI).
Setiap Daerah-daerah, seperti: Nanggro Aceh Darusalem (NAD), Kalimantan, Ambon, dan Papua. yang ingin BEBAS. Karena, tidak sesuai dengan HUKUM RAS, HUKUM KEBERSAMAAN dan BERSIFAT TERJAJAH, yang mana meminta DIALOG TERBUKA antara PEMERINTAH RI (PUSAT) dengan Masing-masing Daerah yang disebut di atas (Daerah yang RAWAN masalah).
Saat hal itu berlangsung, saat itu pula Pihak MILITER difungsikan secara automatis seiring sejalan dengan HUKUM UU yang diseting benar-benar untuk melawan PERGERAKAN itu. Akhirnya yang ada hanyalah DIALOG SENJATA dan UU.
Para MILITER INDONESIA, yang di butuhkan oleh beberapa daerah di atas itu adalah DIALOG TERBUKA BUKAN SENJATA dan UU. Kalian (Para MILITERISME) apakah hidup ini untuk sekali? Uang kaget (kenaikan pangkat) yang kalian dapat adalah tiket menuju NERAKA. Karena, sebagai manusia kita dilahikan sekali dan akan hidup sekali saja yang pada akhirnya kita akan meninggal.
Beberapa daerah di atas tidak pernah melakukan tindakan yang mengganggu ketenangan orang lain. Mereka, hanya ingin BERDIALOG TERBUKA dengan PEMERINTAH JAKARTA. Kalau, kalian Manusia di manakah HATI NURANI kalian. Mereka itu bukan TERORIS, yang mesti kalian LAWAN dengan SENJATA dan UU.
Mereka itu manusia yang bermoral, beretika, dan memunyai norma-norma. Mereka juga tahu, kalau kegiatan yang mengganggu ketenangan orang lain itu melanggar HUKUM (UU dapat di fungsikan). Kalian HARUS tahu itu.
UU + MILITERISME = Media para PENJAJAH. Hal tersebut kalian (para MILITER) HARUS tahu itu. Selain uang kaget (Kenaikan pangkat) kalian juga memikul beban rakyat yang tertindas. Kalian HARUS tahu, kalau kalian itu hanya sebuah media untuk melindungi para pakar MASALAH. Kalian sedang meyembunyikan TERORIS dalam selimut. Kalian HARUS tahu itu.
Jangan sampai kalian itu sama seperti Sersan Kepala TNI AD, Bambang. Beliau sudah mengabdi selama 33 tahun. Tetapi, tidak memunyai tempat tinggal yang layak. Beliau sewa rumah dengan uangnya sendiri Rp 500.000. Di situ dia harus menghidupi keluarganya sebagai kepala keluarga.
Ia memunyai 3 anak dan 1 istri. Perlu diketahui bahwa tidak ada perhatian dari Pemerintah RI (Pusat) dan dari pihak MILITER sendiri. Padahal, beliau sudah mengabdi 33 tahun. Anak-anaknya nganggur semua. Menurut saya pribadi, mungkin ini kutukan dari Tuhan.
Pada masa pengabdiannya, beliau sama seperti kalian saat ini. Tetapi, saya pribadi juga mau mengatakan bahwa Ia sedang menjalani masa pencucian, yang pada akhirnya Ia akan mendapatkan tiket ke Surga.
Berbicara mengenai MILITER berarti berbicara juga mengenai keamanan Masyarakat suatu Negara. Ada banyak macam MILITER, seperti: POLRI, TNI, Dan lain-lain. Yang pastinya memunyai fungsi kerjanya masing-masing berbeda. Tetapi, kenyataan yang ada mereka itu PERGERAKANNYA sama.
Di sini yang akan dibahas adalah PERGERAKAN MILITER yang dihubungkan ke sifat kemanusiaan. Walaupun, “MILITER” itu memunyai suatu acuan yaitu; bebas menembak dan bebas ditembak.
Para Militer Indonesia walaupun, fungsi kerjanya berbeda. Tetapi, cara PERGERAKANNYA mereka itu sama. Coba kita lihat, di tempat-tempat (Daerah-daerah) yang mau mengangkat Harga Diri rakyat setempat, dilawan dengan SENJATA. Padahal, pergerakan rakyat di situ benar dan mau berdialog dengan PEMERINTAH terkait, bukan dengan SENJATA militer.
Begitu pun dengan pergerakan Mahasiswa yang mau membela hak-hak rakyat. Kalau begini, sebenarnya kaum Mililter mau-nya apa? Pandangan saya secara pribadi, kaum Militer itu Keamanan yang mau menyembunyikan kebusukan-kebusukan para penguasa (Pemerintahan yang terkait) oleh karena uang jajan.
Setiap Demonstrasi (Demo) yang mau membela hak-hak rakyat dan mengangkat Harga Diri, Kenapa tidak di arahkan dengan baik? Yang diminta disetiap Demo adalah bertatap muka dengan Oknum terkait (Orang yang di tujuh / dimaksud dlm demo itu) BUKAN dengan SENJATA MILITER.
Kaum MILITER / Kaum “KEAMANAN” itu HARUS membimbing dan mengarahkan ke Oknum terkait, agar cepat terselesaikan. Di manakah HATI NURANI kalian (Kaum MILITER)? Jika, ada masalah-masalah dalam Demo tersebut. PASTI bermasalah dengan Kaum Militer. Itu pun PASTI karena, salah pergerakan oleh kaum Militer. (Di bait ini Militer yang dimaksudkan di sini adalah POLRI).
Setiap Daerah-daerah, seperti: Nanggro Aceh Darusalem (NAD), Kalimantan, Ambon, dan Papua. yang ingin BEBAS. Karena, tidak sesuai dengan HUKUM RAS, HUKUM KEBERSAMAAN dan BERSIFAT TERJAJAH, yang mana meminta DIALOG TERBUKA antara PEMERINTAH RI (PUSAT) dengan Masing-masing Daerah yang disebut di atas (Daerah yang RAWAN masalah).
Saat hal itu berlangsung, saat itu pula Pihak MILITER difungsikan secara automatis seiring sejalan dengan HUKUM UU yang diseting benar-benar untuk melawan PERGERAKAN itu. Akhirnya yang ada hanyalah DIALOG SENJATA dan UU.
Para MILITER INDONESIA, yang di butuhkan oleh beberapa daerah di atas itu adalah DIALOG TERBUKA BUKAN SENJATA dan UU. Kalian (Para MILITERISME) apakah hidup ini untuk sekali? Uang kaget (kenaikan pangkat) yang kalian dapat adalah tiket menuju NERAKA. Karena, sebagai manusia kita dilahikan sekali dan akan hidup sekali saja yang pada akhirnya kita akan meninggal.
Beberapa daerah di atas tidak pernah melakukan tindakan yang mengganggu ketenangan orang lain. Mereka, hanya ingin BERDIALOG TERBUKA dengan PEMERINTAH JAKARTA. Kalau, kalian Manusia di manakah HATI NURANI kalian. Mereka itu bukan TERORIS, yang mesti kalian LAWAN dengan SENJATA dan UU.
Mereka itu manusia yang bermoral, beretika, dan memunyai norma-norma. Mereka juga tahu, kalau kegiatan yang mengganggu ketenangan orang lain itu melanggar HUKUM (UU dapat di fungsikan). Kalian HARUS tahu itu.
UU + MILITERISME = Media para PENJAJAH. Hal tersebut kalian (para MILITER) HARUS tahu itu. Selain uang kaget (Kenaikan pangkat) kalian juga memikul beban rakyat yang tertindas. Kalian HARUS tahu, kalau kalian itu hanya sebuah media untuk melindungi para pakar MASALAH. Kalian sedang meyembunyikan TERORIS dalam selimut. Kalian HARUS tahu itu.
Jangan sampai kalian itu sama seperti Sersan Kepala TNI AD, Bambang. Beliau sudah mengabdi selama 33 tahun. Tetapi, tidak memunyai tempat tinggal yang layak. Beliau sewa rumah dengan uangnya sendiri Rp 500.000. Di situ dia harus menghidupi keluarganya sebagai kepala keluarga.
Ia memunyai 3 anak dan 1 istri. Perlu diketahui bahwa tidak ada perhatian dari Pemerintah RI (Pusat) dan dari pihak MILITER sendiri. Padahal, beliau sudah mengabdi 33 tahun. Anak-anaknya nganggur semua. Menurut saya pribadi, mungkin ini kutukan dari Tuhan.
Pada masa pengabdiannya, beliau sama seperti kalian saat ini. Tetapi, saya pribadi juga mau mengatakan bahwa Ia sedang menjalani masa pencucian, yang pada akhirnya Ia akan mendapatkan tiket ke Surga.
0 komentar:
Posting Komentar
.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.