A. Kronologi DEMO Damai, “Solidaritas Untuk Papua (SUP)” (Secara Garis Besar)
Titik Kumpul
Aksi DEMO Damai, “Solidaritas Untuk Papua (SUP)” pun selesai dan massa aksi kembali ke tempat masing-masing menggunakan Bis, Pick up, dan Sepeda Motor.
1. Pembahasan Dari Aksi DEMO Damai
Dalam Aksi DEMO Damai, “Solidaritas Untuk Papua (SUP)” tersebut, kejadian yang terjadi di Puncak Jaya dipertunjukan dalam sebuah Drama Singkat. Yang mana, Bapak Bupati Puncak Jaya (Lukas Enembe / Anak Emas dari Susilo Bambang Yudhoyono) bekerja sama dengan TNI/POLRI (MILITERISME RI) untuk membunuh/menembak seorang Pendeta (Kindeman Gire) dan anak mantu dari Pendeta Yason Wonda, Wakil Ketua Klasis GIDI Mulia (Enditi Tabuni). (Sumber: Via Telpon keluarga di Puncak Jaya). Drama singkat pun usai.
Kasus kekerasan Militer ini terjadi bersamaan (pada Bulan yang sama, Maret 2010) terhadap massa Rakyat Papua; Garundinggen Morib (45 Tahun), Ijokone Tabuni (35 Tahun), Etiles Tabuni(24 Tahun), Meiles Wonda (30 Tahun), Jigunggup Tabuni (46 Tahun), Nekiler Tabuni (25 Tahun), Biru Tabuni (51 Tahun/Sedang Sakit Berat), Tiraik Morib (29 Tahun), Yakiler Wonda (34 Tahun), Tekius Wonda (20 Tahun), Neriton Wonda (19 Tahun), Yuli Wonda (23 Tahun), dan Kotoran Tabuni (42 Tahun). (Sumber: Via Telpon keluarga di Puncak Jaya). Ke 13 Korban dari Kasus kekerasan Militer ini, harus menahan derita yang dipastikan tidak bisa menahaan derita yang cukup lama.
Hingga saat ini belum terdata secara pasti jumlah korban dari kasus kekerasan Militer yang masih berlangsung ini. Karena, Media Cetak maupun Media Elektronik diperketat postingannya Kasus Kekerasan Militer ini. Data yang terdata juga itu dari keluarga yang ada di Tanah Pembantaian (yang terus mengalirkan darah, mengalirkan air mata, dan ditutupnya napas, “mata”, sehingga keinginan dari hak-hak yang ada TERBATAL) tidak akan kita dapati di setiap MEDIA yang ada.
Rezim Fasis Boneka Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) antek Imperialis Amerika pada awal masa jabatannya di periode pertama pernah menyampaikan, “...akan menyelesaikan masalah Papua secara ‘mendasar, menyeluruh, dan bermartabat’.” Janji SBY itu, ternyata menjauh setelah periode ke dua SBY menjabat sebagai orang nomor satu di RI ini. Jika kita menyimak apa yang sedang terjadi di Papua; Kelly Kwalik (Timika) ditembak, Tadeus Yogi (Paniai/Enaro Tali) dikejar hingga hilang di Hutan, didiamkan dengan “Uang”, Trauma, dan lain-lain (Daerah Pesisir Pante), dikabarkan akan menangani ketertinggalan (Mamberamo Raya), dan Goliat Tabuni (Puncak Jaya) yang sampe saat ini masih menjadi manusia pemburuan dari MILITERISME RI.
Goliat Tabuni (Puncak Jaya) yang sampe saat ini masih menjadi manusia pemburuan dari
Dalam kesepakatan tersebut, meminta agar semua warga masyarakat setempat, pemimpin Gereja, Perempuan, Pemuda, Anak-anak, pemimpin Tradisional, dan Kepala Desa segera keluar dari wilayah Distrik Tingginambut paling lambat 27-28 Juni 2010. Nah, ini membuktikan bahwa semakin fasis-nya rezim penguasa hari ini yang selalu disembunyikan dibalik slogan DEMOKRASI dan penegakan HAK ASASI MANUSIA (HAM).
2. Di Balik DOM, Puncak Jaya-Papua
Apa sebenarnya di balik DOM ini? Ternyata, Lukas Enembe (Bupati Puncak Jaya) sebelumnya telah mensosialisasikan PEMEKARAN PROPINSI TENGAH lewat Media Elektronik (TV Channel TVONE). Dan ini disepakati oleh 10 Bupati yang ada di Daerah Pegunungan.
Kelly Kwalik (Timika) ditembak, Tadeus Yogi (Paniai/Enaro Tali) dikejar hingga hilang di Hutan, didiamkan dengan “Uang”, Trauma, dan lain-lain (Daerah Pesisir Pante), dikabarkan akan menangani ketertinggalan (Mamberamo Raya), dan Goliat Tabuni (Puncak Jaya) yang sampe saat ini masih menjadi manusia pemburuan dari
B. Pernyataan Sikap Dari Aksi DEMO Damai, “Solidaritas Untuk Papua (SUP)”
1. Cabut Status Daerah Operasi Militer (DOM) dan Kebijakan Bumi Hangus dari Tingginambut, Puncak Jaya-Papua paling lambat 26 Juni 2010,
2. KOMNAS HAM segera menyelidiki Kasus Kekerasan Militer di Tingginambut, Puncak Jaya-Papua,
3. Hentikan dan Tarik Pengiriman Militer Organik dan Non-Organik ke Puncak Jaya dan Seluruh Papua, dan
4. Hentikan Intimidasi, Kekerasan Militer di Puncak Jaya, dan Seluruh Papua.
2 komentar:
Maaf e, ada gangguan pada TAMPILAN Blog-nya!
Harap, dimaklumi, Thanks...
selamat berjuang....
Posting Komentar
.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.