MASIH TERJADI!
by: Waiyai DET *)
TRANSMIGRASI ILEGAL, SALAH SATU SISI AKAN KEPUNAHAN MANUSIA PAPUA
Sistem busuk ini memang tidak bisa dilihat. Namun, bisa dirasakan. Dan sebenarnya, hal itu ada di depan pandangan kami. Tetapi, kami menganggap itu adalah hal yang biasa. Salah satunya adalah Transmigrasi Ilegal. Ini dikarenakan, sudah menjadi bagian dari rutinitas mereka (kaum penjajah). Sebenarnya masih banyak lagi contoh yang kita bisa temukan.
Memang ini sudah menjadi suatu kegiatan rutinitas untuk kepunahan Ras Melanesia (Rumpun Melanesia). Pihak pemerintahan tidak akan bisa melihat hal itu. Karena, dibutakan oleh sistem ini.
Mulailah dari diri kita sendiri. Beberapa cara untuk mewaspadai hal itu:
1. Jangan Nikah dengan WNI (We are WNPB),
2. Jangan jual tanah ke para pengusaha dan para penjajah. Karena, ko pu tanah tu “unik.”,
3. Mengerti bahwa ADAT-BUDAYA yang diluan hadir di Tanah tangisan,
4. Jangan membeli barang milik kaum penjajah,
5. Mempersulit disetiap sisi,
6. Prioritas Putra Daerah dalam tes CPNS, STPDN, PELATIHAN, DLL. Karena, Kalo tidak mereka akan masuk gampang dengan alasan “keluarga.”,
7. Pihak Militerisme leluasa dalam haknya kita (rakyat terjajah). Jadi, yang nama Militer itu jangan anggap untuk menjaga keamanan,
8. Saat pembangunan pemerintahan dibangun, sumber daya manusia pun harus diperhatikan. Ingat bahwa tong pu Sumber daya alam yang Tuhan kasih ni sapa yang atur nanti,
9. Jang kasih libur panjang saat Lebaran atau hari islam,
10. DLL.
Sebenarnya ini dalam konteks PEMEKARAN yang dibingkai 0tsus. 0tsus itu, Pemerintahan setempat mengatur pemrintahannya sendiri. Tetapi, ingat bahwa semuanya/apa pun sumbernya, yang atur adalah Pusat. Jadi, percuma saja.
Saat Wawancara para Transmigran di KM. Labobar (03/o8-10) Dari Jakarta tujuan Jayapura;
a. Transmigran lama
Saat bercakap-cakap dengan seorang transmigran ilegal lama. Ia di Papua dari tahun 1999 sampai saat ini, tepatnya di Kabupaten Nabire. Namanya Amir, usia menjalan 58 Tahun, profesinya sebagai pedagang. Ia memunyai sebuah Toko di Terminal 0yehe, nama Toko itu “Makmur”.
Awal ke Papua
Berawal dari keponakannya yang sudah ada di Papua, makanya Pak Amir pun mengikuti ke Papua. Keponakannya sudah setahun lebih dulu dari Pak Amir dengan profesi guru honorer di SD YPPK St. Petrus Nabire.
Karena melihat lingkungan saat itu, maka Pak Amir memutuskan untuk membuat usaha kecil-kecilan hingga saat ini memunyai toko.
Identitas Transmigrasi
Saya tidak memakai identitas saat itu. Yang saya gunakan adalah jenguk keluarga di Papua (Alasannya ke Papua). Dan ini masuk dalam kategori ILEGAL.
b. Transmigra baru
Saat bercakap-cakap dengan seorang transmigran ilegal baru. Ia, berasal dari Jawa tepatnya ia seorang Betawi (maaf yang pastinya lupa nama kabupatennya di Jakarta) tujuannya ke Manokwari. Saya mau tes Pegawai di Manokwari. Karena, Anak saya panggil dan saya bersama teman-teman saya, “Kata Pak Usman.” Namanya Usman, usia menjalan 54 Tahun, profesinya pedagang.
Awal Ke Papua
Memenuhi panggilan anaknya untuk tes pegawai di Manokwari. (usia 54 Tahun tes pegawai...???)
Identitas Transmigrasi
Saya hanya ikut teman-teman demi memenuhi panggilan anak saya dan saya tidak membawa berkas/persyaratan transmigrasi apapun, “Kata Pak Usman.”
Pak Usman masuk dalam kategori ILEGAL.
Sebenarnya masih banyak lagi. Karena, pada kesibukan makanya yang ada adalah mewakili semua.
2 komentar:
iyoka hebat sungguh luar biasa.......iyoka wawancarai mereka toh....
syng omi... itu sudah....
yang slama ini jadi pertanyaan, "kenapa Iyowoya makin lama, makin bertambah...?" Ternyata salah satu penyebabnya adalah hal2 begini.
Thanks omi....
Posting Komentar
.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.