Oleh: Ogee Yoka*) Sejak zaman purbakala, manusia ingin bisa terbang. Tetapi, pada Tahun 1782/1783 baru ada Pesawat Terbang.
Sebelum ditemukan bagaimana cara (ilmu-ilmu) untuk bisa terbang, itu sangat sulit untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Dengan gabungan Ilmu Pengetahuan mengenai; Hukum Allah, Ilmu Pasti, Ilmu Fisika, dengan perhitungan yang sangat cermat dan teliti. Percobaan demi percobaan dilakukan secara bertahap. Dan secara bertahap juga manusia bisa terbang. Dimulai dari terbang sederhana, seperti; Glider, Gantole, Balon Udara, sampai terbang dengan Pesawat Jet, Pesawat Supersonic, dan Terbang ke angksa luar.
Beberapa cerita dongeng yang ada pada zaman itu dan angan-angan untuk menuju ke Dunia Penerbangan, seperti: Dongeng Daidalos dan Ikarus, Leonardo Da Vinci (Pada Tahun 1500), dan John Domian (Pada Tahun 1507).
Berikut adalah cerita dongeng dan angan-angan mereka:
1. Dongeng Daidalos dan Ikarus Daidalos (cucu seorang raja di Athena), sangat pandai, ahli pertukangan, dan pemahat. Ia mengajarkan kepandaiannya kepada Talos ( keponakannya). Kemudian, Talos juga menjadi ahli. Ia menemukan alat gergaji. Namun, Daidalos tidak senang, karena Talos menjadi terkenal dibandingkan Daidalos. Daidalos mencoba mencelakai Talos dengan menjerumuskannya dari atas benteng acropolis. Tetapi, Talos selamat, karena atas pertolongan Dewi Pallas Athena. Ia menjelma menjadi burung, memunyai sayap dan mendarat dengan baik. Raja tahu kejadian itu dan Daidalos pun diusir.
Daidalos kemudian bersama Ikarus (putranya) bekerja pada Raja Minos di Pulau Kreta. Ia membuat labyrinth, sebuah taman dengan gang-gang yang tiada habis-habisnya. Kemudian, Raja Minos mempercayainya. Tetapi, ia mendurhakai Raja dan ketahuan. Ia dipenjarakan dalam sebuah tahanan di situ. Namun, Daidalos pun meloloskan dirinya dan bersembunyi di hutan. Ia bersama putranya membuat rangka sayap dari kayu yang ringan dan ditempeli bulu-bulu burung dengan lem dari pohon damar. Kemudian, ia bisa terbang bersama putranya meninggalkan hutan. Mereka menuju pulau Sisilia dan mendekati Apolo Dewa Matahari. Namun, lem damarnya meleleh dan bulu-bulu burung tadi lepas. Mereka pun Jatuh ke Laut.
2. Leonardo Da Vinci (Pada Tahun 1500) Terkenal sebagai pelukis Monalisa, tetapi juga memunyai beberapa keahlian. Seperti; Pemahat, Seniman Musik, Seni Bangunan Ilmu Pasti dan Alam. Ia juga menyelidiki cara-cara burung terbang dan mendarat serta meneliti anatomi burung. Ia mengemukakan dasar bentuk-bentuk garis dalam pembuatan alat untuk terbang yang kemudian hari, dipergunakan dalam Teknik Penerbangan.
3. John Domian (1507) Utusan Raja James N (Scotlandia) tertinggal dari rombongan yang diutus ke Perancis melalui Laut. Ia merasa bisa menyusul dan tiba lebih dahulu dengan cara terbang. Dengan disaksikan Raja dan banyak orang, ia membuat kerangka sayap kemudian ditempeli bulu-bulu Ayam. Ia naik ke tempat yang tinggi di Istana. Kemudian, ia meloncat dan terjatuh. Tentu saja ia jatuh dan terluka. Ia gagal, ketika ditanya ia menjawab dikarenakan ia menggunakan bulu Ayam, yang seharusnya ia memakai bulu burung Rajawali.
ZAMAN PERINTIS BALON UDARA1. Joseph Michel Montgolfier dan Jacques Etiene Montgolfier (1782/1783) Dua orang bangsa Perancis, kakak beradik (Montgolfier Bersaudara) adalah pemilik sebuah Pabrik kertas di Annonay dekat kota Lyon. Dikemudian hari tempat ini dapat dianggap sebagai tempat lahirnya Pesawat Terbang.
Mula-mula, Montgolfier Bersaudara memperhatikan mengapa asap yang mengepul dan sobekan-sobekan kertas yang telah menjadi abu bisa naik ke atas melalui cerobong asap.
Montgolfier Bersaudara mengadakan percobaan dengan saku kain yang lubangnya disebelah bawah dan bagian bawahnya dipanasi dengan api. Ternyata, karena udara yang panas mengembang dan menjadi ringan serta dapat membuat kantong naik hingga menyentuh langit-langit. Setelah dingin udaranya, kantong tersebut turun lagi.
Kemudian, Montgolfier Bersaudara mengadakan percobaan lagi. Kali ini, Montgolfier Bersaudara mengadakannya di luar dan menggunakan Kantong yang lebih besar. Kantong itu naik hingga 200 Meter.
Pada Bulan September 1783 diadakan percobaan lagi dengan balon yang volumenya 631,360 Meter kubik. Balon membawa serta keranjang berisi seekor Kambing, seekor bebek, dan seekor Ayam. Balon naik hingga lebih dari 1600 meter. Hal ini juga membuktikan bahwa di Atmosfir tinggi, kehidupan dapat dipertahankan.
Dan selanjutnya, disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang pada tahun 1900. Pada tahun-tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah Kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik di New Jersey Pada tahun 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II.
2. Pilatre De Rozier Seorang ilmuan Perancis mencoba membuktikan bahwa manusia pun dapat hidup di Udara Tinggi.
Pada salah satu percobaannya ia menyertakan seorang penumpang, Giraud De Villete yang kemudian menulis ke sebuah Majalah di Paris bahwa Balon Udara sangat bermanfaat mengintai kedudukan musuh pada saat itu.
3. Jean Pietre Blanchard (1785) Blanchard adalah suami dari istri pengemudi yang termashur dan sering mengadakan demonstrasi ke mana-mana. Prestasinya yang terkenal adalah sebagai manusia pertama yang melintasi Selat Kanal melalui Udara. Ia bersama DT Jeffries (7 Januari 1785) naik dari Dover di Inggris pada jam 1 siang (13.00) menyebrangi selat Inggris dan mendarat di Calais Perancis 2 jam kemudian.
PENEMUAN PESAWAT TERBANG1. Otto Lilienthal (1848-1896) Pada tahun 1889 di Berlin, terbit buku berjudul, ”Der Vogelflug Als Drunlage Von Der Fliegekunst.“ Yang artinya Penerbangan burung sebagai dasar kepandaian terbang oleh manusia. Oleh: Ir. Otto Lilienthal.
Buku ini sangat berguna bagi para perintis penerbangan lainnya.
Sewaktu masih muda, ia sering mengawasi cara-cara terbang bangau dan ia menyadari bahwa untuk terbang dibutuhkan ilmu pengetahuan yang cukup tinggi.
Setelah lulus Sekolah Tinggi Teknik, ia mengadakan experimen-experimen (percobaan-percobaan).
Hasil penyelidikannya antara lain, yaitu:
- Bagi sebuah sayap, maka bidang lengkung itu dapat memberi tenaga angkat yang lebih besar dari pada bidang datar.
- Arus udara yang naik itu besar pengaruhnya bagi penerbangan burung-burung.
Ia mengadakan percobaan-percobaan dengan pesawat peluncur. Ia melakukan percobaan-percobaan pada malam hari di Belakang Rumahnya. Kemudian, ia membuat bukit pasir setinggi 30 meter untuk tempat peluncuran. Pada tahun 1893 ia sudah dapat meluncurkan sejauh 200-300 meter dan saat di Udara ia dapat mengemudi pesawatnya pula. Akhirnya pesawat peluncur yang dibuat dari kain dan kayu itu sudah sangat baik saat itu, sehingga dapat berbelok dan berputar kembali ke tempat semula diluncurkan.
Otto mulai memikirkan untuk memasang sebuah motor (mesin) di Pesawatnya. Pada 9 Agustus 1896 sewaktu meluncur tiba-tiba pesawatnya menukik ke bawah pada ketinggian 15 meter. Ia jatuh dan tulang punggungnya patah, dan ia pun menghembuskan nafas terakhirnya saat itu. Sebelum menutup mata ia mengatakan, ”Pengorbanan harus diberikan.”
2. Orville Wright dan Wilbur Wright (1903) Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pesawat terbang pertama kali diterbangkan oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri bermesin yang dinamakan Flyer. Pesawat jenis ini dikategorikan pesawat yang terberat pada masa (Zaman) itu. Karena, pertama kali terbang dengan pesawat bermesin. Artinya Wright Bersaudara ini pertama kali membuat dan menerbangkan Pesawat dengan bermesin dan mereka sendiri menjadi Kapten Penerbang (Pilot).
Pesawat terbang bermesin tersebut diluncurkan pertama di Dunia oleh Wright Bersaudara, di Kitty Hwak, Kalifornia Utara, di Amerika Serikat Pada 17 Desember 1903. Pantai Katty Hwak adalah sebuah Jazirah kecil bergunung Pasir yang cocok untuk tempat percobaan.
Orville menerbangkan pesawat pertamanya setinggi 120 feet selama 12 detik. Wright Bersaudara ini secara terus-menerus melakukan percobaan-percobaan lagi. Dan pada saat terakhir percobaan, Wilbur adalah penerbang terlama, yaitu; setinggi 852 feet selama 59 detik.
Sebelumnya, pada tahun 1893 Wright Bersaudara ini membuka Perusahaan Sepeda untuk menghidupi kebutuhannya saat itu. Mereka membuat, menjual, dan memperbaiki sepeda untuk mendapatkan nilai uang, buat kebutuhan mereka.
Pada Tahun 1896 setelah membaca tentang kepeloporan dan kematian Otto Lilienthal, mereka tertarik dan menekuni Dunia Penerbangan. Pada tahun 1899 mereka mulai serius membaca buku-buku, termasuk buku karangan Otto Lilienthal. Dan mereka mengadakan percobaan-percobaan. Awalnya, menggunakan layang-layang berbentuk Biplane selebar 5 kaki. Tahun berikutnya mereka ke Katty Hwak (Kalifornia Utara) dan menerbangkan Glider berpenumpang satu orang.
Pada tahun 1901 mereka kembali ke Katty Hwak dengan membawa Glider yang lebih besar (16 ft) dan mendemonstrasikan bahwa mereka dapat mengontrol Side Wise Balance dengan merubah sudut depan sayap kiri dan kanan serta Glider tersebut memunyai Lifting Power.
Mereka membangun terowongan angin (6 ft) dan mengadakan percobaan-percobaan dengan sayap-sayap yang bermodel dengan berbagai modifikasi. Dan berhasil membuat tabel Tekanan Udara untuk kemudian dipergunakan untuk mendesain mesin pesawat terbang. Pada akhir tahun 1909, mereka mendirikan The Wright Company, sebuah Pabrik Pesawat Terbang dan membuat Pameran Pesawat terbang di Amerika Serikat.
Tiga tahun kemudian di saat Industri Pesawat mulai membuat kemajuan besar, Wilbur Wright Meninggal dunia. Karena, sakit Tiphus. Dan Saudaranya, Orville Wright bekerja sendirian. Pada tahun 1913 ia memenangkan sebuah Trophy Collier.
Pada tahun 1915 ia menjual Perusahaannya dan Pensiun. Ia melanjutkan penelitian-penelitiannya di Laboratorium pribadi. Pesawat terbang pertamanya saat ini ada di Air Museum di Washington DC.
Prinsip-prinsip dasar dari buatannya sampai sekarang (saat ini) masih dipakai pada setiap pembuatan pesawat terbang.
(Berbagai sumber)/(Sumber foto, dibantu google)