PELUNCURAN SATELIT DI BIAK NUMFOR MENGKHAWATIRKAN NASIB MASYARAKAT ADAT SEKITAR


(Foto: Kabupaten Biak Numfor, Papua)


Sonny Dogopia – “letak geografis Kabupaten Biak Numfor, Papua, masuk nominasi tempat peluncuran satelit program kerja sama antara pemerintah Rusia, Jerman, dan Indonesia,” Kata Nehemia Wospakrik, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Biak Numfor, Sabtu (22/10).

Nehemia Wospakrik mengesahkannya sebelum meminta tanggapan dari pihak pemilik Tanah Ulayat, Masyrakat Adat sekitar. Karena, hal-hal inilah yang menjadi Pemicu Konflik di Papua.

Setelah Ketua DPRD menghadiri undangan pembicaraan tindak lanjut, Jakarta (akhir Oktober 2011), DPRD pun mengatakan bahwa kerjasama peluncuran satelit di Biak diterima. Karena, bisa mendatangkan investasi dan menggairahkan perekonomian daerah mendatang.

Pada tanggal 5 Maret 2008 lalu, Harian Kompas melaporkan bahwa warga Biak Khawatirkan Satelit Rusia – Jerman.

Tanggapan Masyarkat Adat disambut positif oleh Nur Cholis, anggota Komnas HAM. "Kehormatan dan hak-hak masyarakat yang terabaikan menjadi alasan masyarakat belum menerima program peluncuran satelit ini," ujarnya.

Dialog Komnas HAM dengan masyarakat adat Biak berlangsung di kantor dewan adat Biak (DAB) Kabupaten Biak Numfor, Jalan Majapahit, selain menyangkut program peluncuran satelit, masyarakat adat juga melaporkan tentang "penguasaan" tanah adat oleh TNI, laporan Harian Kompas (5/3 -2008) lalu.

Harian Cenderawasih Pos, 06 Maret 2008 lalu melaporkan bahwa Komnas HAM Pusat Minta Masukan Masyarakat Adat Terkait Pro-Kontra Peluncuran Satelit.

Masyarakat dalam dialog Pro-Kontra itu menyatakan kurangnya sosialiasi dan kurang trasparan tentang proyek rencana peluncuran satelit tersebut. Artinya, masyarakat kurang dijelaskan tentang dampak atau untung rugi terhadap masyarakat terkait dengan peluncuran satelit itu.

“Dari hasil pertemuan kami dengan berbagai intitusi, seperti DPRP, MRP dan Pemerintah Papua terkesan kalau Masyarakat Adat kurang mengerti tentang rencana peluncuran satelit ini. Tapi pada dasarnya sesuai dengan kapasitas dan tupoksi, kami Komnas HAM Pusat tentunya tidak tutup mata dengan hal ini,” papar Ketua Sub Pemantuan dan Penyelidikan Komnas HAM Pusat, Nurcolis didepan masyarakat adat, Harian Cenderawasih Pos, 06 Maret 2008.

“Saya ajak semua komponen masyarakat Biak Numfor dapat memberikan dukungan kepada pemkab dan DPRD dalam menjajaki keinginan pihak Rusia dan Jerman melakukan pengembangan satelit,” ajaknya, setelah berpulang dari Jakarta (Akhir Oktober 2011).

Nehemia mengakui, jika kelak rencana peluncuran satelit terealisasi di kabupaten Biak Numfor, maka dana akan mengalir cukup besar ke Kabupaten Biak Numfor sehingga membantu pembiayaan berbagai program pembangunan di daerah ini.

(Sumber: Harian Kompas, 5 Maret 2008. Harian Cenderawasih Pos, 06 Maret 2008. Harian Selebzone, 22 Oktober 2011-Nasional, Teknologi).

comment 0 komentar:

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger