IPMAPAN KORWIL YOGYAKARTA: HILANGNYA 76 JUTA UNTUK PEMONDOKAN TAHUN ANGGARAN 2010/2011

Oleh: Waiyai Dogopia*)

Pada Tahun Anggaran 2010/2011, Kedatangan Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai dengan dua agenda:
1. Mahasiswa yang sedang TA dan
2. Pemondokkan.

Demi kelancaran kinerja antar BPH IPMAPAN Jogja dan Pemda Kab. Paniai, Mahasiswa TA mengumpulkan data-datanya untuk memenuhi kewajiban Pemda agar Hak bagi mahasiswa ini terwujud.

Pada akhir juli 2010, Pemda memenuhi Haknya mahasiswa yang mana, layak menerima dana TA itu. Namun, Senioritas libatkan BPH untuk menggelapkan dana Pemondokkan.

Foto Ilustrasi Kontrakan Permanen yang pernah dinegosiasi pada tahun 2010 kemarin.
(Sumber: google)


Kronologis Sementara
Ini merupakan Kronologis sementara! Mengapa, karena titik puncak persoalan ini ada di tanggal 18 Oktober 2011 mendatang, saat Peresmian Kontrakan Permanen. "Semua sudah jelas dan ini belum berakhir. Kita tunggu pengakuan serta permohonan maaf dari para pelaku ini. Kita tidak mungkin memprosesnya sampai pada tinggkat KPK," Kata seorang perwakilan yang sebagai Junior serta anggota IPMAPAN Korwil Jogja.

Saat setelah pembagian Dana TA di dekat terminal Condong Catur, tepatnya di Bang Ucok (Rumah Makan B2); Pemda, BPH, dan seluruh anggota menuju ke sebuah kontrakan yang sudah didapat oleh BPH dan seluruh anggota sebelum kedatangan Pemda di Jl. Glaga Indah. Kontrakan itu bersifat permanen. Jadi, pembayarannya langsung beserta Tanah.

Proses negosiasi antar Pemda, Senioritas, dan BPH pun berlangsung sukses. Hasil dari negosiasi itu, pemilik tempat menyetujui dengan harga 130 Juta. Proses membalik nama atas sertifikat tanah sedang diurus oleh Senioritas.

Keesokan harinya tepat di siang hari, SMS teror masuk ke HP Ketua BPH. SMS itu berasal dari kawan-kawan IPMAPAN Korwil Solo. Kemudian, Pemda pun tidak melalui jalur Solo. Pemda langsung mengirim Dana TA dan Pemondokkan bagi mahasiswa IMAPAN Korwil Solo melalui Rekening, setelah itu Pemda menuju Surabaya.

Mendengar Pemda di Surabaya, Ketua BPH dan Mewakili Senioritas, Obet Youw langsung mengejar Pemda di Kota study Surabaya untuk memperjelas Kontrakan Permanen itu.
"Kami sampai di Surabaya, Pemda tidak berani tunjukkan muka pada kami dan Pemda menuju Pulau Sulawesi kemudian Papua," kata Ketua BPH setelah sampai di Jogja kembali.

Dan saat itu pula, Kabar/Info mengenai Pemondokkan/Asrama Permanen tiba-tiba redah/teduh.
Di Tahun ajaran 2011/2012 ini, tepatnya akhir Bulan Agustus. Wakil BPH merasa dipermalukan oleh sebuah tulisan, "MAHASISWA/I JOGYAKARTA ASAL KABUPATEN PANIAI MENGGELAPKAN DANA PENDIDIKAN TUGAS AKHIR – PEMONDOKAN ASRAMA 2010 DAN 2011 (Sumber:http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150314953831068)."

Oleh karena itu, Wakil BPH dan beberapa anggota IPMAPAN Korwil Jogja mendatangi Pak Sem Pekei dan Pak Edi Rante yang mana sebagai utusan dari Pemda di Paniai. Kedatangan mereka disambut baik oleh Pak Sem Pekei.

Mereka menanyakan soal Pemondokan saat Tahun 2010 itu. "Kalau mau berbicara soal Pemondokkan, HARUS hadirkan Obet Youw, Emanuel Gobai, Ketua BPH (Haris Yeimo), dan ada dua orang lagi. Karena, Dana untuk Pemondokkan Tahun anggaran 2010/2011 sudah dicairkan melalui Ibu yang memunyai Rumah dan mengetahui BPH," kata Pak Sem Pekei. Ditambahkannya lagi, "Saya tidak tahu kalau ada sebuah permainan di dalam. Tetapi, saya punya bukti pengiriman."
(Sumber Foto: Kamera HP N95, 5 Megapixel) Foto saat Kedatangan Pemda Paniai (12/10-11) di Bang Ucok, Terminal Condong Catur-Yogyakarta.


Hal ini memperkuat penulis sehingga penulis bisa menulis kasus kecurangan yang mana, Senioritas libatkan BPH untuk penggelapan Dana yang sebesar 76 Juta itu.
Mengapa Senioritas libatkan BPH? Karena, sesuai dengan Pengakuan Haris Yeimo selaku ketua BPH bahwa ada lima juta (dana penggelapan pemondokkan itu) yang masuk tiba-tiba di Rekeningnya dan sampe saat ini Ia belum mengetahui siapa pengirimnya.

Foto saat pengakuannya Ketua BPH, Haris Yeimo, tengah/kanan, samping wakil BPH, putih. (Sumber Foto: Kamera HP N95, 5 Megapixel)

Dilengkapinya, "Pengirim memakai No. Hp. baru dan tiba-tiba saja mengatakan melalui via-SMS ada lima juta masuk di adik punya No. Rek. Dan kalau adik sudah di Jogja (saat itu Haris di Nabire), nanti arahkan anak-anak yang di Kontrakan Yamewa itu untuk cari kontrakan baru."

Haris Yeimo menceritakan kronoligis penggelapan dana tersebut. Namun, yang dijelaskannya ini HANYA dari sisi Haris Yeimo. Dan ia tetap mempertahankan, kalau ia tidak tahu siapa pelakunya.

Penulis menulis kecurangan ini, harapannya Pelaku datang mengaku ke semua anggota IPMAPAN Korwil Jogja dan meminta maaf. Karena, hal ini sudah diketahui oleh seluruh anggota IPMAPANADODE Korwil Jogja-Solo. Kata Pak Sem Pekei pada saat pertemuan (12/10-11) kemarin, pembagian TA dan Asrama Permanen bagi kota study Jogja, "Saya tidak bisa bahas mengenai Dana Pemondokkan yang di Tahun 2010. Karena, bagi saya sebagai Pemda itu sudah jelas. Saya mengirim di Rekeningnya Ibu yang memunyai Rumah dan mengetahui BPH." Mendengar ini, seluruh anggota santai saja. Karena, pada awalnya semua anggota sudah mengetahui ini.

Nah, Pemda yang meperjelaskannya sehingga melalui tulisan itu, seluruh anggota meminta: Obet Youw, Emanuel Gobai, Haris Yeimo (Ketua BPH), dan dua orang yang tidak disebutkannya ini HARUS hadir di saat peresmian Kontrakan/Asrama Permanen IPMAPAN Korwil Jogja, Selasa 18 Oktober 2011 mendatang.

Foto Ilustrasi Kontrakan Permanen yang baru didapat.
(sumber: Google)


Dan saat ini, seluruh anggota tidak mau basa-basi melalui Telpon seluler dan dunia maya. Seluruh anggota IPMAPAN meminta agar Obet Youw, Emanuel Gobai, Haris Yeimo (Ketua BPH) Hadir untuk memperjelas hal ini.

"BPH bertanggung jawab untuk hadirkan beberapa nama yang sudah disebut itu," tambahan dari penulis.
Tambahan dari seluruh anggota IPMAPAN Korwil Jogja, "Pelaku datang mengaku ke semua anggota IPMAPAN Korwil Jogja dan meminta maaf. Kami tidak mungkin membawa sampe tingkatan KPK, setidaknya hanya untuk menghilangkan pikiran tidak baik kami ke mereka. Karena, filosofi orang tua kita dulu 'Akiya peu dimii kou eniya'."

Catatan:
Tulis ini juga sebagai pernyatan sikap dari seluruh anggota IMAPAN Korwil Jogja. Apabila tidak dipenuhi, maka nama-nama ini akan mempertanggung jawabkan saat Natal, Seminar dan Olahraga Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Paniai, Nabire, Dogiyai, dan Deiyai Se Jawa dan Bali di Yogyakarta.

comment 0 komentar:

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger