1 di antara "Tak Terhingga" Pelanggaran HAM di Tanah Pembantaian (PAPUA)

Oleh: Wayai Deto*)

TREK MENABRAK MOTOR, 1 NONA PAPUA TEWAS DAN 1 NONA PAPUA LUKA BERAT

Rabu (15/04-09) Pukul 14.10 WP, telah terjadi tabrakan yang dasyat antara Trek dan Motor (Trek menabrak Motor). Yang mengendarai Motor dua (2) Nona Papua keduanya adalah Siswi SMP 02 Waena Perumnas III, bernama Desy dan Rina. Motor Honda Hitam berplat Hitam DS 5970 AC (04.14) Keluaran Tahun 2008. Desy menggonjengi Rina dan yang menyetir Trek Kurniawan Umur 46 Tahun (Orang Pendatang/Jawa). Trek Kuning berplat Hitam DS 9335 AA (11.13).
Tempat terjadi tabrakan BUKAN jalan Raya. Tetapi, Jalan Lorong-lorong/Gang-gang (di depan Gereja Katholik Waena Perumnas II). Tetapi, mengapa tabrakan itu sangat dasyat? Mengapa 1 nona Papua meninggal dan 1 nona Papua Luka berat/parah? Apakah yang terjadi, disaat-saat suasana yang tegang melanda Tanah Cenderawasih? Ada apa di balik ini?

Wow……… Ternyata penyetir Trek ini adalah seorang yang tidak jelas (bukan orang yang tidak normal). Karena, saat ditanya oleh warga dia hanya diam. “Saya juga kaget kejadian ini. Saya tidak mengantuk dan juga tidak minum minuman keras.” Kata sopir trek.

Lantas apa dibalik ini semua? Lucukan? Saat kejadian itu berlangsung pihak keamana tidak ada di tempat. Keluarga dari pihak 2 nona Papua ini, menyerahkan semua permasalahn ini kepada Pihak Kepolisian di Abepura. Karena, tidak tahu mau dibagaimanakan si sopir trek ini. Pihak Kepolisian langsung mengambil alih dan masalah selesai.

Wah….wah….. Apakah hanya sampai di Pihak Kepolisian masalah itu bisa selesai?

Yang jelas bahwa si sopir trek ini sudah dituntut untuk menanggung biaya pengobatan mengobati 1 nona papua yang terluka parah tadi dan satu, dua tinju su masuk.

Orang-orang seperti si sopir tadi, bisa seenaknya berbuat begitu. Karena, mereka di bawah pengawasan/naungan Pihak POLRI dan TNI. Dan harus diketahui hal-hal semacam begini MASIH TERJADI dan AKAN TERJADI.

Pesan: Jangan selesaikan masalah secara HUKUM. Tetapi, selesaikanlah secara adat dan budaya masing-masing daerah di Tanah Cenderawasih. Sejarah mengatakan, “ di Tanah Cenderawasih Adat dan Budaya adalah pertama dan utama di bandingkan Pemerintahan. Karena, jika dengan HUKUM akan menyusahkan dan memihak ke kaum penjajah.

Dan ingat pepatah mengatakan, “LAIN LADANG LAIN SAWAH. LAIN MASALAH LAIN DAERAH.” HARUS ingat itu!

comment 0 komentar:

Posting Komentar

.:: Kawan, Tinggalkan PESAN dulu! ::.

Delete this element to display blogger navbar

 
Powered by Blogger